SuaraJakarta.id - Sebanyak 13.989 orang di DKI Jakarta wafat akibat Covid-19 sejak pandemi. Dampaknya lebih dari 9.000 anak menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat Covid-19.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun YouTube-nya, Sabtu (12/2/2022).
"Banyak di luar sana, anak-anak yang yatim, yang yatim piatu, karena orangtuanya terkena oleh Covid, wafat. Jika dulu kita tidak terbuka dengan data, maka hari ini kita tidak tahu, berapa jumlah anak yang ditinggal orangtuanya karena Covid," tutur dia dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Minggu (13/2/2022).
"Ada lebih dari 9.000 anak yang orangtuanya meninggal karena Covid. 9.000 anak di Jakarta yatim atau yatim piatu karena Covid," Anies Baswedan melanjutkan.
Anies pun mengungkapkan pentingnya pendataan yang terbuka soal jumlah warga yang wafat akibat Covid-19. Dari data itulah, kata Anies, ia meminta jajarannya untuk mencarikan anggaran untuk memberikan bantuan kepada anak yatim, piatu atau yatim piatu saat ini.
Pemprov DKI Jakarta pun melansir program Peduli Anak dan Remaja. Program itu berbentuk Kartu Peduli Anak dan Remaja untuk membantu anak-anak yang menjadi yatim atau yatim piatu akibat orangtuanya meninggal karena Covid-19. Baik itu untuk anak yang tergolong mampu maupun tidak mampu.
"Kirimkan pesan kepada setiap keluarga bahwa Pemprov DKI Jakarta melindungi setiap anak yang ditinggal oleh orangtuanya wafat karena Covid. Kita tidak pilih kasih. Status orangtuanya biarlah itu latar belakangnya," tutur Anies Baswedan.
Anies mengungkapkan, bantuan itu disalurkan kepada 4.345 anak yatim atau yatim piatu. Sementara 5.000 sisanya menyatakan tidak mau menerima karena sudah cukup.
"Pada waktu itu dalam rapat saya juga sampaikan. Ada semacam keyakinan atau feeling bahwa mungkin sebagian dari mereka akan menyampaikan terima kasih tidak mau terima (bantuan). Tapi, bagian kita bukan menyeleksi mana yang mau terima mana yang tidak, bagian kita menjangkau semua bahwa mereka nanti mau terima, Alhamdulillah. Tidak mau terima Alhamdulillah, enggak apa-apa. Tapi semuanya tahu kita peduli," ujar Anies.
Anies Baswedan menjelaskan, bantuan tersebut berupa bantuan sebesar Rp 300 ribu kepada setiap anak per bulan.
"Diberikan kepada anak-anak yang usianya di bawah 18 tahun. Atau remaja yang berusia di antara 18-22 tahun. Jadi intinya kita berharap membantu mereka yang masih dalam fase belajar," ucap Anies Baswedan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Andrew Andhika Segera Nikah Lagi, Kantongi Restu Calon Mertua Meski Sempat Selingkuh
-
Muse Guncang Jakarta! 18 Tahun Penantian Terbayar Lunas dengan 'Hysteria' dan Pesta Rock Adrenalin
-
Alasan Netizen Kecewa dengan Reshuffle Prabowo: Ada Apa dengan Qodari dan Nasbi?
-
Tuduh Termul, Gus Nur Bandingkan Aturan Baru KPU Dengan Pelamar Kerja Bergaji UMR
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka