Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 21 Februari 2022 | 21:10 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Minggu (20/2/2022) (istimewa)

SuaraJakarta.id - Pengamat politik Adib Miftahul angkat bicara terkait kunjungan yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren Miftachussunah Surabaya, Minggu (21/2/2022).

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) tersebut menyatakan, kunjungan yang dilakukan AHY itu sebagai upaya menjalin pertemanan antara Demokrat-PBNU.

"Saya kira pertama bahwa AHY sowan ke PBNU nggak ada lah kalau politisi enggak ke sana, yang pastinya kan merangkai karena yang saya lihat PBNU sekarang kan tidak PKB-sentris. Tapi saya kira ini adalah upaya untuk mendekatkan lagi Demokrat harus berteman dengan PBNU," kata Adib saat kepada SuaraJakarta.id, Senin (21/2/2022).

Adib menyebut, sowan yang dilakukan itu tentu membawa banyak keuntungan bagi AHY dan partainya.

Baca Juga: Sowan ke Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, AHY: Demokrat Miliki Kesamaan dengan NU

Pasalnya, hingga saat ini, PBNU sebagai salah satu wadah organisasi masyarakat dengan massa yang besar.

Massa NU, lanjut Adib, dinilai menjadi magnet tersendiri bagi para tokoh yang ingin maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Keuntungannya saya kira banyak. Bagaimanapun NU titik ormas yang sentral dan seksi diperebutkan. Apalagi untuk kepentingan Pilpres, Pilkada dan sebagainya. Saya kira banyak, ini jadi magnet tersendiri, terutama dukungan bagi tokoh yang maju ke Pilpres," ungkap Adib.

Pengamat sekaligus Direktur Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, ditemui di Serpong, Tangsel, Jumat (28/1/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Klaim Miliki Kesamaan

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dan bersilaturahim dengan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Miftachul Akhyar.

Baca Juga: AHY Silaturahmi ke Rais Aam PBNU di Surabaya: Kami Selalu Ingin Dapat Wejangan dari Kiai

Dalam kunjungannya itu, AHY menyampaikan niatnya kalau partainya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PBNU karena sama-sama memiliki kesamaan. Khususnya spirit serta semangat memperjuangkan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.

Ia terang-terangan meminta nasihat dari Rais Aam PBNU dalam kunjungannya ke Kompleks Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Jalan Kedung Tarukan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/02/2022).

"Kami ingin selalu mendapat nasihat dan wejangan dari kiai," ujar AHY, seperti dikutip dari Antara, Minggu (20/02/2022).

AHY mengaku bersyukur karena berkesempatan bersilaturahmi yang diakuinya sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari, namun terkendala waktu dan pandemi.

Putra sulung SBY tersebut datang bersama Sekjen Demokrat Teuku Riefky, Bendahara Umum Renville Antonio, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang beliau sampaikan dan kami siap melaksanakannya. Tentu dengan tekad serupa bahwa kami ingin menjadi bagian dari perjuangan tersebut," katanya.

AHY juga menyatakan komitmennya siap bersama-sama untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas, terutama menyongsong bonus demografi pada 2030-2035.

"Kami siap membangun dan bersinergi untuk membangun manusia yang luar biasa. Kolaborasi nanti salah satunya seperti beasiswa santri-santri atau yang lain," tutur AHY.

AHY saat bertemu dengan Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar [Foto: ANTARA]

NU Fokus Berdakwah

Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar berpesan agar Partai Demokrat ikut menguatkan agenda dan persepsi yang sama, yaitu berdakwah.

"Apalagi NU adalah organisasi yang fokus utamanya adalah berdakwah, yakni dakwah santun, mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, membina bukan menghina apalagi membinasakan, dan dakwah lainnya," kata dia.

NU, kata Kiai Miftah, juga bertekad mengepakkan sayap dan dakwahnya yang bukan hanya di Nusantara, tapi juga mendunia atau global.

Tak itu saja, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut juga mengajak untuk selalu bermunajat, berdoa dan meminta kepada Allah SWT agar pandemi segera berakhir.

"Pandemi membuat semuanya terganggu dan terpengaruh, terutama ekonomi. Semoga semua normal kembali dan penyakit Covid-19 diangkat oleh Allah SWT," tuturnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More