SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil kembali menunjukkan 'kemesraannya' di ruang publik. Kali ini keduanya tampak menyantap bubur ayam di Jalan Homan, Bandung, Kamis (25/2/2022) malam usai menghadiri Urban 20 Talks.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin menilai, Anies-Emil ingin menjaga momentum dan keakraban untuk mendapat pemberitaan yang positif sebagai kandidat calon presiden pada Pilpres 2024.
"Keduanya juga sama-sama menjaga momentum. Menjaga keakraban untuk mendapat pemberitaan dan itu hal yang lumrah," ujar Ujang saat dihubungi Suara.com, Jumat (25/2/2022).
Terbukti, kata dia, kemesraan yang ditunjukkan Anies dan Emil mengundang pemberitaan.
"Paling tidak jika selalu berdua, jika sering bersama, maka pemberitaan itu akan terjaga dan bertone positif. Buktinya kemesraan itu mengundang pemberitaan," ucap dia.
Dosen Universitas Al Azhar itu menuturkan, keduanya memiliki kesamaan nasib yakni memiliki keinginan untuk maju dalam Pilpres 2024. Namun Anies dan Emil tak memiliki partai.
"Karena keduanya memiliki kesamaan nasib. Sama-sama ingin nyapres, sama-sama memilik elektabilitas lumayan, namun tak punya partai. Artinya jika elektabilitasnya tinggi pun, kalau partai tak mau usung dan dukung, ya enggak bisa bertanding di Pilpres," ucap Ujang.
Karena itu, meski keduanya kerap terlihat menunjukkan keakraban di depan publik, Ujang mengatakan, sangatlah sulit jika Anies dan Emil berpasangan di Pilpres 2024. Pasalnya kata dia, keduanya bukan merupakan kader partai.
"Kalau untuk berpasangan berat. Karena kedua-keduanya bukan kader partai," tutur Ujang.
Baca Juga: Forum G20, Anies dan Ridwan Kamil Kompak Dorong Peran Anak Muda dan Digitalisasi Ekonomi
Lebih lanjut, Ujang mengatakan biasanya partai akan mendukung atau mengusung ketua umum atau kader partai dan non partai. Sehingga sulit untuk keduanya berduet selama tak masuk partai.
"Partai tak akan mau dukung dan usung. Biasanya partai dukung satu ketum atau kader partai satu lagi dari non partai. Karena presidential threshold (PT) 20 persen itu partai yang kuasa. Selama tak masuk partai dan tak punya partai, berduet itu sulit. Sulit kalau berduet. Karena partai tak akan mau," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil terlihat menunjukan 'kemesraannya' di depan publik. Hal tersebut terlihat dari unggahan cerita instagram @aniesbaswedan.
Dalam postingan itu, Anies dan Kang Emil terlihat menyantap bubur ayam di Kota Bandung, Kamis (24/2/2022) malam. Keduanya diketahui bertemu untuk menghadiri kegiatan Urban 20 Talks dengan tema Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital yang digelar di Bandung, Jawa Barat.
Saat tiba di Jalan Homan, Emil menjelaskan bola batu di pinggir jalan yang ia beri bendera dari negara lain kepada Anies.
"Negara-negara Asia Afrika ini saya kasih bendera," kata Emil menujukkan bendera bendera yang ada di batu kepada Anies dalam video instagram Anies yang dikutip Suara.com, Jumat (25/2/2022).
Keduanya pun menuju pedagang bubur di PR Thea di Jalan Homan Bandung.
Sebelum menikmati bubur ayam, Kang Emil terlebih dulu menawarkan Anies makanan yang lain yang ada di Jalan Homan, Bandung.
"Bisa nasi goreng kalau mau dan lain-lain," tanya Kang Emil kepada Anies.
Terlihat dalam video story Instagramnya, Anies melakukan jejak pendapat atau polling tim bubur ayam diaduk atau tidak. Anies juga menuliskan tanda pagar #timbuburdiaduk.
Sebelum makan, keduanya tampak membuka masker. Selain itu, dalam video terlihat Kang Emil melontarkan candaan kepada Anies.
"Sekarang ada tim lain lagi ngecapinnya muter-muter atau ngecapinnya zig-zag," ucap Kang Emil.
Berita Terkait
-
Ogah Ambil Pusing Anies Dukung Pramono-Rano, Bahlil Beberkan Keyakinan RK-Suswono Dapat Hasil Terbaik
-
Bahlil Pamer Ridwan Kamil Sudah Bertemu Prabowo dan Jokowi, Pertemuan Pram-Rano dengan Anies Dianggap Biasa Saja
-
Bahlil Santai Tanggapi Pertemuan Pramono-Rano Karno dengan Anies: Bukan Hal Luar Biasa
-
Mau Evaluasi Data Pemerintah Pusat, Ridwan Kamil: DTKS Bukan Kitab Suci
-
Beberkan Isi Pertemuan di Lebak Bulus, Rano Karno Tawari Anies Jadi Konsultan
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual