SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut rangkaian pertemuan G20 bukan merupakan forum basa-basi. Tapi membutuhkan proses diplomasi panjang meski tidak banyak terlihat hingga pertemuan puncak di Bali pada Oktober 2022.
"Jadi jangan membayangkan kepemimpinan di G20 sebagai sebuah seremonial. Ini adalah kerja diplomasi luar biasa di belakang layar yang tidak terlihat," kata Anies dalam Urban 20 Talks secara daring, Kamis (24/2/2022) malam.
Menurut Anies, sebelum pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, sejumlah agenda dilaksanakan, salah satunya Forum Urban 20 (U20).
Forum U20 merupakan forum yang melibatkan para pemimpin wilayah kota atau gubernur dan wali kota anggota G20 yang dijadwalkan bertemu langsung di Jakarta pada Agustus 2022.
Selain DKI Jakarta, dalam Forum U20 juga akan menjadi ketua bersama (co-chair) dengan Jawa Barat.
Keterlibatan para pemimpin wilayah itu, kata dia, dibutuhkan mengingat permasalahan yang dibahas di tingkat nasional banyak bermula dari perkotaan, di antaranya soal urbanisasi yang berdampak kepada aspek lingkungan.
Karena itu, kata dia, proses diplomasi untuk U20 sudah dimulai pada Maret 2021 melalui pembicaraan dan pertemuan teknis sebelum menuju pertemuan pemimpin wilayah, yang difasilitasi salah satunya Jaringan 40 Kota atau C40.
Tak hanya pertemuan level pemimpin wilayah, pertemuan tingkat menteri keuangan G20 juga sudah dilakukan.
Dalam setiap pertemuan tersebut, lanjut dia, ada proses negosiasi, persuasi, dan tarik-menarik yang ketat antardelegasi, karena masing-masing membawa gagasan untuk menjadi kesepakatan bersama.
Baca Juga: DIY DIpilih Jadi Tuan Rumah Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20, Ini Alasannya
"Jadi jangan bayangkan ini pertemuan hanya basa-basi. Ini bukan basa-basi," ucapnya.
Adapun enam tema yang sudah disepakati menjadi pembahasan awal di tingkat teknis untuk dibahas dalam U20 yakni, pemulihan ekonomi untuk semua. Pengembangan hunian produktif dan terjangkau, energi baru terbarukan, mobilitas penduduk, kesehatan mental dan ketahanan terhadap pandemi, serta masa depan pekerjaan.
Nantinya, enam tema yang dibahas dalam pertemuan teknis itu akan menjadi rekomendasi untuk ditentukan dalam pertemuan U20.
Apabila disepakati dalam U20, tema tersebut akan menjadi komunike bersama untuk dibawa ke tingkat Konferensi Tingkat Tinggi G20.
"Komunike kemudian diserahkan kepada presidensi G20. Nanti di level G20 dia akan disepakati dan kemudian dilaksanakan di seluruh anggota G20," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Sosok Presiden Direktur Pertama PT Nissen Chemitec Berpulang dalam Insiden Tragis
-
Bos Perusahaan Otomotif Asal Jepang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Karawang Barat
-
Jaringan Sabu 35 Kg Asal China Terbongkar, Diedarkan dari Kos-kosan di Tangsel ke Hotel di Jaksel
-
Pameran Maritim Terbesar di Indonesia: Bukti Produk Lokal Bisa Lebih Unggul
-
5 Rekomendasi Panci Listrik Murah dan Aman di Bawah Rp150 Ribu, Anak Kos Wajib Punya