SuaraJakarta.id - Perundingan damai untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina terus digelorakan. Kedua belah pihak pun dilaporkan tengah melakukan perundingan di Belarusia, Senin (28/2/2022).
Terkait ini, Pakar dari Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Supian, ada kemungkinan konflik Rusia-Ukraina itu akan berakhir di meja perundingan.
Menurutnya, sejarah telah membuktikan bagaimana diplomat Uni Soviet mampu menghindarkan konflik perang nuklir pada 1962.
"Ada satu moto yang dipegang teguh para diplomat Rusia-Ukraina hingga saat ini, yaitu 'lebih baik 10 tahun berunding daripada satu hari berperang'. Slogan ini jadi kurikulum wajib calon diplomat," kata dia, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Konflik Kakak-Adik, Pakar: Bisa Diredam dengan Budaya
Dari sejarah ini, Supian menyebut Rusia dan Ukraina selayaknya saudara kandung yang tidak bisa dipisahkan.
Karena, kata dia, konflik terjadi akibat geopolitik di Eropa Timur.
"Saya yakin konflik ini akan berakhir di meja perundingan," katanya.
Konflik Kakak-Adik
Di samping itu, Supian menilai invasi Rusia ke Ukraina sebetulnya bisa diredam dengan budaya.
Menurutnya, Rusia dan Ukraina layaknya seperti Indonesia dan Malaysia. Karena itu, secara karakter masyarakat dan bahasa, Rusia-Ukraina tidak jauh berbeda.
"Ini sangat disayangkan terjadi konflik kakak-adik. Hal ini bisa diredamkan dengan budayanya sendiri," kata Sopian.
Supian yang pernah tinggal tujuh tahun di Moskow dan Voronezh di perbatasan Rusia-Ukraina, menyebut banyak warga negara Ukraina yang sehari-hari sekolah ataupun bekerja di Rusia.
Dua di antaranya berasal dari Provinsi Donestk dan Provinsi Luhansk, wilayah di Ukraina yang akhirnya diakui kedaulatannya oleh Rusia.
Setiap akhir pekan, kata dia, mereka yang beraktivitas di Rusia mudik ke Ukraina.
"Secara kekerabatan masyarakat, sebenarnya tidak ada masalah. Sampai sekarang pun masyarakat Rusia dan Ukraina biasa saja," katanya.
Warga Ukraina etnis Rusia banyak bermukim di sana sejak dulu. [Antara]
Berita Terkait
-
Bahaya Judi Online Mengancam, Pakar Hukum Tawarkan 4 Solusi Ampuh
-
Tentara Korea Utara Menyamar jadi Warga Lokal di Wilayah Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Jatuh Cinta di Medan Perang, Tentara Inggris Ditawan Rusia Setelah Berjuang untuk Ukraina
-
Unjuk Kekuatan, Putin Klaim Rusia Punya Senjata Tak Tertandingi oleh Negara Manapun
-
Putin Tunjukkan Kekuatan Militer Rusia, Uji Rudal Baru dan Ancaman Balas Dendam
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Umroh Murah dengan Open Trip Wish Travelers
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati