Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rabu, 02 Maret 2022 | 21:08 WIB
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali meraih sertifikasi ISO 27001/Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). (Dok: Iman Firmansyah/Suara.com)

SuaraJakarta.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali meraih sertifikasi ISO 27001/Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Sistem ini akan memudahkan Baznas untuk memiliki kontrol terkait keamanan informasi terhadap proses pengelolaan zakat yang mungkin menimbulkan risiko atau gangguan sekaligus meningkatkan kepercayaan dan menjaga informasi data tetap terjaga.

Sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Informasi ini diberikan oleh NQA Indonesia, sebuah badan penilai, verifikasi, dan sertifikasi terkemuka yang berbasis di London, Inggris.

Penyerahan sertifikat ini dilaksanakan secara daring oleh Country Manager NQA Indonesia, Novian A Putra kepada Pimpinan Baznas, Dr Zainulbahar Noor, SE, M.Ec dan Ketua Baznas, Prof Dr KH Noor Achmad, MA, Rabu (2/3/2022).

Pimpinan Baznas, Dr Zainulbahar Noor, SE, M.Ec mengatakan kehadiran sertifikasi ini sangat penting karena banyak sekali informasi dan data yang harus tersimpan dengan baik dalam berbagai kegiatan Baznas. 

Baca Juga: Sasar Penguatan UMKM di Umbulharjo, Baznas Kota Jogja Salurkan Bantuan Senilai Rp10 Juta

“Baznas harus dapat kepercayaan, tapi itu akan terganggu apabila ada pembelokan data dan itu harus dijaga dengan adanya sertifikat. Ini capaian yang cukup baik, NQA juga bisa ikut menjaga kepercayaan Baznas,” ucap Dr Zainulbahar.

Menurutnya, dari waktu ke waktu, perlu ada keawasan terhadap berbagai kemungkinan kebocoran data yang mungkin terjadi karena adanya kesengajaan yang tidak perlu atau bahkan sensasi dari para hacker untuk unjuk kemampuan dalam hal meretas data.

“Bisa berkesinambungan tidak hanya waktu tertentu aja, seperti waspada terhadap pola baru dari hacker, selain itu untuk menjaga kepercayaan dari semua pihak yang ada kaitannya dengan Baznas oleh karena itu kami sangat memperhatikan sistem manajemen keamanan informasi,” ungkap Dr Zainulbahar.

Ketua Baznas, Prof Dr KH Noor Achmad, MA menuturkan apa yang sudah dilakukan Baznas sudah cukup bagus dan sertifikat sistem informasi keamanan ini memastikan bahwa Baznas bertanggung jawab atas segala proses yang dilakukan. “Kami berharap kerjasama ini bisa terus menerus, dan Baznas bisa tampil sebagai maju dan inovatif untuk mensejahterakan umat dan mengentaskan kemiskinan,” terang Prof Noor.

Country Manager NQA Indonesia, Novian A Putra menambahkan ini capaian luar biasa dari Baznas di era modernisasi dimana sistem kemanan informasi jadi satu hal yang banyak kurang dicermati terkait sistem kemanan jaringannya, baik itu informasi atau data.

Baca Juga: Buku, Korban Digitalisasi

“Perusahaan sekelas Baznas sudah mengaplikasikan sistem ini, tetapi bukan berarti selesai karena ada tahapan selanjutnya dan hari ke depan harus lebih baik dan improve dari waktu ke waktu,” ungkap Novian.

“Tahapan sertifikasi awal ini bukan berarti selesai lalu bubar, nanti ke depannya kita akan audit lagi dan Baznas harus improvement atau peningkatan berkelanjutan, itu yang utama. Bukan sertifikat yang dikejar, tapi Baznas ingin meyakini bahwa pengamanan data berjalan dengan baik,” tambah Novian.

Load More