Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 16 Maret 2022 | 16:47 WIB
Jalan Kota Bambu Utara II, Palmerah, Jakarta Barat, yang kerap dijadikan arena tawuran, Rabu (16/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Polisi menangkap lima orang terduga pelaku tawuran di Jalan Kota Bambu Utara II, Palmerah Jakarta Barat, pada Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam insiden ini, satu orang tewas akibat sabetan senjata tajam.

Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Rizky Ari mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, dari 5 orang yang diamankan, 3 diantaranya bakal ditetapkan sebagai tersangka karena ditemukan bukti awal tindakan pidana.

"Yang diamankan ada 5 orang, tapi pelaku yang melakukan cuma 3 orang. Kemungkinan hanya 3 karena yang 2 hanya sekedar ikut tawuran," ujarnya saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).

Saat ini, kelima terduga pelaku tawuran masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Barat.

Baca Juga: Tawuran Pecah di Kawasan Jokteng Wetan, Satu Kios Alami Kerusakan

Gengsi Pemuda

Sementara itu, warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), Mulyadi (59) mengatakan, kejadian tawuran sudah menjadi langganan di wilayahnya.

Penyebab tawuran juga, menurutnya hanya dilatari adu gengsi antar kelonpok pemuda di sekitar. Namun, Mulyadi menegaskan warganya tidak ada yang terlibat tawuran.

Ilustrasi tawuran. [Antara]

Mulyadi mengungkapkan, kejadian yang berlansung pada Selasa dinihari terjadi tepat didepan rumahnya. Saat itu ia melihat korban jatuh bersimbah darah akibat sabetan senjata tajam jenis celurit dibagian dada.

"Saya lihat saat itu korban kena sabetan celurit," ujarnya ditemui di lokasi, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga: Dua Kali Suara Ledakan, Diduga Pemuda Tawuran di Jokteng Wetan Jogja

Mulyadi mengungkapkan, mayoritas pelaku tawuran merupakan anak remaja berusia 17-20 tahun.

Saat tawuran berlangsung, Mulyadi menyebut, banyak dari mereka yang membawa senjata tajam.

"Banyak (yang bawa sajam). Itu sajamnya panjang-panjang," ungkap Mulyadi.

Buat Gerbang Penutup Akses Jalan

Mulyadi menyebut, tawuran hampir terjadi setiap dini hari di depan rumahnya. Namun, pelaku tawuran bukan dari warga sekitar, melainkan warga lain.

Para pelaku tawuran hanya menjadikan wilayah di Jalan Kota Bambu Utara II, Palmerah, sebagai arena tawuran.

"Bukan, gak ada warga sini. Kota Bambu Alhamdulillah, anak-anak sudah ke masjid dan main silat, Alhamdulillah gak ada di sini (yang terlibat tawuran)," ujarnya saat di temui di lokasi, Rabu (16/3/2022).

TKP tawuran di Kota Bambu Utara II, Palmerah, Jakarta Barat, yang menyebabkan tewasnya seorang pemuda akibat sabetan sejata tajam, Rabu (16/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Pemilihan lokasi tersebut sebagai arena tawuran lantaran jalan Kota Bambu Utara II merupakan akses jalan umum yang terbuka.

Pantauan Suara.com di lokasi, tidak ada portal atau gerbang penutup jalan sehingga menjadi tempat 'favorit' melakukan tawuran. Sementara Jalan Kota Bambu Utara lainnya memiliki portal atau gerbang penutup akses jalan.

"Kebetulan di sini hampir rutinitas sebagai ajang tawuran, karena kan semua udah tutup nah ini KBU gak ditutup, jadi di sini sebagai arena aja," ucapnya.

Ke depannya, warga secara kolektif akan membuat gerbang penutup akses jalan ketika malam hari. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya tawuran.

"Kamis mulai dipagar, biar gak tawuran mulu di sini. Tadi saya habis beli besi itu, mudah-mudahan sebelum puasa sudah rapi," tandasnya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More