Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 23 Maret 2022 | 21:35 WIB
Sejumlah murid mengikuti PTM 100 persen di SDN Pondok Labu 01, Jakarta, Senin (3/1/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Idris Ahmad menanggapi rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Jakarta yang akan digelar dalam waktu dekat. Idris menilai kegiatan tersebut harus dipersiapkan Pemprov DKI dengan hati-hati.

Kendati demikian, Idris menyebut pihaknya menyambut baik rencana ini. Namun, protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 harus tetap dilaksanakan secara ketat.

"Masalahnya, kasus 190 sekolah yang terserang Covid-19 pada kegiatan PTM Januari lalu menjadi pengalaman buruk. Kita semangat tapi kurang waspada. Kita harus belajar dari sejarah. Jangan jadikan ini sebagai kesalahan yang berulang," ujar Idris kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).

Menurut Idris, pelaksanaan PTM 100 persen harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 23 Maret: Positif 1.235, Sembuh 1.186, Meninggal 4

Selain itu, harus ada juga dialog dengan orang tua murid dan ikatan professional seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Kami rasa kegiatan PTM perlu banyak kerja sama dengan berbagai pihak. Contohnya, dalam hal ini kami minta Pemprov DKI bisa proaktif libatkan orang tua murid untuk berdiskusi kebutuhan PTM 100 persen. Bisa juga libatkan ahli seperti IDAI," jelasnya.

Selain itu, Idris meminta Pemprov DKI untuk berikan beberapa persyaratan agar kegiatan PTM terlaksana dengan baik. Dia mengatakan kesehatan siswa adalah prioritas.

"Kalau perlu, buat satgas Covid-19 intrasekolah. Setelah itu, lakukan evaluasi secara berkala. Jadi, kita dapat memastikan keselamatan generasi penerus bangsa. Kesehatan dan keselamatan siswa harus jadi syarat mutlak. Tidak boleh ditawar-tawar," pungkasnya.

Baca Juga: Usai Dilantik AHY, Demokrat DKI Jakarta Targetkan Menangi Pemilu 2024

Load More