SuaraJakarta.id - Seorang warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial HP (35) diamankan Densus 88 Antiteror Polri karena diduga terlibat jaringan ISIS. Berdasar informasi dari data rilis kasus penangkapan terduga terorisme, disebutkan bahwa HP terlibat dalam kelompok pengelolaan media sosial Annajiyah.
HP menjadi editor video channel Telegram bernama "Annajiyah Media Center" dan pemilik akun Instagram @info.akhirzaman. Akun tersebut mengunggah konten tentang poster maupun video tentang daulah.
Selain itu, HP yang diketahui kesehariannya sebagai pengusaha proyek, merupakan editor video tentang wasiat Ali Kalora yang berjudul 'The Land Of Poso'.
Dalam keterangannya, pihak kepolisian menyebut tim media sosial tersebut terhubung dengan bagian Propaganda ISIS di Timur Tengah.
Mereka aktif menerima bahan-bahan dan kemudian menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan disebarkan di medsos di Indonesia.
Pihak keluarga menduga, HP terlibat dalam jaringan ISIS karena terpengaruh dari seorang wanita bernama Melani. Dia diketahui merupakan mantan napi kasus terorisme.
R, adik HP, tak mengetahui sejak kapan HP kenal dengan Melani. Tetapi, keduanya memang terlibat dalam pekerjaan proyek renovasi bangunan. Pasalnya HP sehari-hari beraktivitas sebagai pengusaha proyek. Dari informasi yang didapatnya, Melani pernah dipenjara karena kasus terorisme.
"Melani pernah jadi napi dikasus yang sama soal terorisme. Kemudian kenal sama HP yang mungkin bertugas menerjemahkan. Videonya didapat Melani dari Suriah," kata Reza, Kamis (24/3/2022).
R menuturkan, Melani dan HP pernah terlibat kerjasama proyek salah satu rumah sakit di Bandung. Saat itu, HP bertugas untuk memenangkan tender. Tapi, setelah tender didapatkan, Melani justru meninggalkan HP.
Baca Juga: HP Diamankan Densus 88 Diduga Terlibat ISIS, Keluarga Duga Terpengaruh dari Sosok Ini
Beberapa bulan lalu, Melani bahkan sempat menawari HP proyek lagi. Sayangnya, hal itu tak direstui oleh keluarga lantaran khawatir bakal kembali ditipu oleh Melani.
"Kenal Melani lewat handphone aja, sempat juga video call sama keluarga untuk meyakinkan soal proyek yang dikerjakan. Dia pernah ngasih kerjaan proyek di Bandung, abang saya yang maju sudah dapat, ditipu sama Melani," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, R dan keluarga besarnya masih tak menyangka bahwa HP diduga terlibat jaringan ISIS. HP diamankan di kediamannya pada Selasa (15/3/2022).
Video penangkapannya kemudian muncul di salah satu stasiun TV nasional pada Rabu (23/3/2022). Pihak kelurga merasa keberatan lantaran hanya penangkapan HP saja yang ditayangkan.
Padahal, ada terduga lain yang juga diamankan dengan tuduhan yang sama terkait terorisme di hari yang sama.
R mengaku, masih syok soal penangkapan abangnya oleh Densus 88 itu. Dia dan keluarganya masih tak percaya bahwa HP terlibat kasus seperti yang dituduhkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Dinkes DKI: Disebabkan Bakteri
-
Lebih dari Sekadar Bank, Bank Mandiri Buktikan Komitmen Lingkungan Lewat Aksi Bersih Mandiri
-
Malam Minggu Hoki, 5 Link DANA Kaget Aktif Menantimu Dan Siap Cuan Maksimal
-
Kementerian Haji Minta Calon Pegawai dari Kementerian Agama Bersih dari Korupsi
-
Kiai NU Sebut Tidak Ada Kerugian Negara di Kasus Kuota Haji