SuaraJakarta.id - Elektabilitas Partai Gerindra menunjukkan peningkatan signifikan dibanding perolehan suara partai tersebut pada Pemilu 2019. Hal ini dipengaruhi faktor pemilih loyal Prabowo Subianto.
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei Indonsia Polling Stations (IPS) pada tanggal 8-18 Maret 2022.
"Elektabilitas Partai Gerindra mencapai 16,5 persen atau meningkat sekitar 4 persen dari perolehan suaranya pada Pemilu 2019," kata peneliti IPS Alfin Sugianto dalam keterangannya, Senin (28/3/2022).
Alfin menyebutkan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan Partai Gerindra adalah masih tetap loyalnya para pemilih Prabowo Subianto untuk memilih Partai Gerindra.
Baca Juga: Sampaikan Sikap Tegas PDIP, Hasto Minta Wacana Penundaan Pemilu 2024 Dihentikan
Menurut dia, jika tren positif tersebut bisa dijaga, bukan tidak mungkin Partai Gerindra akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dalam memperebutkan posisi puncak pada Pemilu 2024.
"Sementara itu, elektabilitas PDIP masih tertinggi sebesar 20,9 persen. Di urutan selanjutnya ada Partai Golkar 11,4 persen, Partai Demokrat 8,3 persen, PKS 7,7 persen, dan PKB 7,1 persen," ujarnya.
Selain itu, Alfin menjelaskan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto di urutan pertama mencapai 27,4 persen, urutan kedua Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 18,9 persen, urutan ketiga Anies Baswedan dengan elektabilitas 15,9 persen.
"Publik kelihatannya makin mantap menjatuhkan pilihannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut untuk memimpin Indonesia periode 2024-2029," katanya.
Menurut dia, meskipun berbagai kemungkinan bisa terjadi, melihat tren elektabilitas Prabowo yang stabil dalam 1,5 tahun maka peluang Menteri Pertahanan tersebut menjadi presiden terbuka lebar.
Baca Juga: Gegara Tak Tegas Menolak, Blok Politik Pelajar Sebut Jokowi Menginginkan Ada Penundaan Pemilu 2024
Survei IPS dilakukan dengan responden sebanyak 1.220 orang yang tersebar di 34 provinsi dengan margin error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei tersebut menggunakan teknik pengambilan sampel secara probability dengan teknik acak bertingkat. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Berita Terkait
-
Yasonna Laoly Ngaku Kekurangan Dana Saksi Edy-Hasan, Sebut Akan Gadai Kantor DPD PDIP
-
Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
-
Wanti-wanti Prabowo Jaga Jarak, Pengamat Acungi Jempol buat Jokowi jika Bisa Mesra Selama 5 Tahun: Beliau Top
-
Baliho RK dan Prabowo Masih Mejeng Saat Masa Tenang di Kampung Melayu, Timses Klaim Masih Aman
-
Dari Bilik Suara, Anak Muda Tentukan Nasib Daerah di Pilkada 2024
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Umroh Murah dengan Open Trip Wish Travelers
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati