Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 30 Maret 2022 | 13:51 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan (Antara)

SuaraJakarta.id - Kusni (38), tukang siomay pelaku pencabulan bocah 6 tahun di Jagakarsa, Jakarta Selatan akhirnya ditangkap polisi. Pelariannya berbulan-bulan di beberapa daerah akhirnya terhenti di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/3) malam.

Kekinian polisi menelusuri peran istri Kusni dalam kasus ini. Pasalnya diduga Kusni disembunyikan sang istri di kawasan Garut, Jawa Barat.

"Ini akan kami lakukan pendalaman terkait kepindahan, apa ada pihak yang ikut membantu atau menyembunyikan tersangka? kami lihat prosesnya lebih lanjut," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Budhi menuturkan, pihaknya akan terus mendalami pihak-pihak lain yang turut membantu Kusni kabur. Orang yang membantu pelaku kabur akan dijerat hukum terkait menghalang-halangi proses penyidikan.

Baca Juga: Begini Tampang Tukang Siomay yang Ditangkap di Bekasi karena Cabuli Anak-anak di Jagakarsa

"Kalau nanti dalam pengejaran ada pihak-pihak yang membantu tentunya nanti kami dalami apa ini masuk dalam kegiatan menghalang-halangi. Siapapun yang terlibat atau mungkin berkaitan dengan peristiwa ini akan kami mintai keterangan dan pertanggungjawaban," tutur Budhi.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit di Mapolrestro Jakarta Selatan menuturkan bahwa Kusni sempat dijemput sang istri di daerah Garut, Jawa Barat. Namun sang istri saat ditanya penyidik mengaku sudah lama tak bertemu suaminya.

Modus Pinjami HP

Kasus pencabulan yang dilakukan Kusni terjadi di Jagakarsa pada Januari 2022 lalu.

Ketika itu, Kusni yang berjualan di sekitar lokasi kejadian merayu korban dengan cara meminjamkan ponselnya. Pada saat korban asyik bermain ponsel, Kusni langsung melancarkan perbuatan bejadnya.

Baca Juga: Kusni Tukang Siomay yang Cabuli Anak di Jagakarsa Dipamerkan Polisi ke Publik, Kumisnya Tinggal Sebelah

"Pelaku mendekati korban dengan cara elus kepala korban dan akhirnya tersangka ini memasukan jarinya ke alat kelamin anak tersebut," ucap Budhi.

Atas perlakuan itu, koban melaporkan perbuatan Kusni kepada orang tuanya. Orang tua korban sempat bertemu Kusni untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun ia kabur.

"Pelaku sempat diancama maupun dipukul oleh orang tua korban kemudian pelaku kabur. Kasus ini dilaporkan orang tua korban ke kami," tuturnya.

Polisi sempat menerbitkan status DPO terhadap Kusni yang kabur hingga berbulan-bulan. Kusni akhirnya dicokok pada Selasa (29/3) malam di kawasan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Atas perbuatannya, Kusni dijerat Pasal 76 E jo Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak. Sang tukang siomay pun terancam hukuman 15 tahun penjara.

Load More