Polisi Bekuk 2 Begal Berpistol yang Viral di Kebon Jeruk, Ternyata Senpi Mainan

SuaraJakarta.id - Polisi meringkus 2 pelaku begal HP yang viral di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang menodongkan benda mirip pistol ke korbannya pada, Sabtu (26/3/2022) lalu.

Kedua begal itu masing-masing berinisial BA (23) dan NS (29). Saat itu aksi keduanya terekam kamera pengawas atau CCTV.

Berdasarkan hasil rekaman dan pengakuan saksi, pelaku terlihat menodongkan benda mirip senjata api (senpi).

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Niko Purba mengatakan, senjata yang digunakan oleh para tersangka ini ternyata palsu alias senjata mainan.

Baca Juga: Dugaan Penganiayaan Ojol di Kebon Jeruk oleh Oknum Polisi Masih Diselidiki

Niko mengatakan, senjata yang digunakan para tersangka ini adalah mainan keponakannya sendiri.

"Jadi fakta yang kita dapat, senjata mainan yang memang ditodongkan kepada korban. Jadi senpi mainan ini adalah mainan ponakan, yang dia pinjam dari ponakannya," kata Niko di Gedung Mapolres Jakarta Barat, Selasa (12/4/2022).

Niko menyampaikan, para tersangka nekat melakukan aksi kejahatan dengan properti pistol karena terinspirasi dari film-film action.

Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa, sepucuk senpi mainan, sepeda motor serta pakaian dan helm yang dikenakan oleh tersangka saat beraksi.

"Barang bukti yang kita amankan antara lain 1 unit sepeda motor yang digunakan pelaku saat beraksi, berikut juga sweater mereka berdua, termasuk helm yang digunakan, terus senjata api mainan," paparnya.

Baca Juga: Viral Begal Todong Benda Mirip Senpi Gasak HP Bocah di Kebon Jeruk, Polisi: Sedang Diselidiki

Kedua pelaku ini ternyata telah berulang kali melakukan aksi begal HP di berbagai wilayah di Jakarta Barat.

Namun, mereka mengaku baru kali pertama menggunakan senpi mainan sebagai properti dalam melakukan aksi pembegalan.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku terancam pasal 365 ayat 2 tentang pencurian pemberatan dengan ancaman maksimal 13 tahun penjara.

Kontributor : Faqih Fathurrahman