"Karena dorongan dari orangtua, guru dan teman-teman tetap support. Ada sebagian teman yang tadinya main bareng tapi setelah kondisi saya kayak gini sudah nggak lagi. Ya saya tetap yakin mungkin ini sudah qodarullah, takdir saya buat menjadi tunanetra," katanya teguhnya.
Hafal 5 Juz Al Quran
Zaenal kemudian memutuskan masuk dan melanjutkan belajar di Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin Serpong, Tangsel, pada 2019. Dia mulai belajar membaca dan belajar pengetahuan umum dengan huruf braile.
Semula dirasa tidak mudah. Zaenal membutuhkan waktu tiga bulan untuk adaptasi, terbiasa dan menghafal huruf braile terutama untuk mengaji. Dengan tekad kuat, Zaenal akhirnya mampu membaca huruf braile baik tulisan latin maupun arab.
Kini hampir empat tahun jadi santri di pesantren khusus tunanetra, Zaenal menjadi tahfidz Quran. Dengan kondisinya yang terbatas secara penglihatan, Zaenal sudah mampu menghafal lima juz Al Quran.
Capaian itu membuatnya semakin bersemangat menghafal Al Quran meski dari mushaf Al Quran braile.
Zaenal kini bersyukur dirinya menjadi tunanetra yang dijadikan motivasi utama untuk menghafal Al Quran.
"Saya berusaha buat belajar di sini. Alhamdulillah sekarang sudah hafal 5 juz. Sebelum masuk sini juz 30 aja saya enggak hafal. Sekarang 5 juz Alhamdulillah, dari juzz 30, 1, 2, 3 dan 4. Sekarang Alhamdulillah udah masuk juz kelima," ucapnya seraya bersyukur.
"Ada rasa senang, bahagia. Ternyata nggak sia-sia, mungkin ini sudah takdir Allah saya harus bisa menghafal Al Quran. Mungkin kalau saya masih bisa melihat enggak tahu gimana di luar sana, juz 30 aja belum tentu hafal. Saya mengambil hikmahnya sekarang bersyukur banget saya di sini bisa menghafal, mungkin ini rencana Allah yang ditakdirkan buat saya," sambungnya sambil tersenyum.
Baca Juga: Tadarus Ramadhan, Cerita Tunanetra Baca Al Quran di Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan
Melek Teknologi
Meski tunanetra, Zaenal tetap melek dengan teknologi. Tak mudah memang, karena dia butuh waktu beradaptasi menghafal setiap posisi huruf pada keyboard dibantu dengan aplikasi scan reader.
Selain mampu menjadi tahfidz Quran, Zaenal juga kini terbiasa mengoperasikan laptop dan HP.
Sesekali, Zaenal bahkan masih bisa bertukar kabar dengan teman-temannya. Bahkan, setiap hari Zaenal mengoperasikan laptop miliknya.
Kisah Zaenal—santri tunanetra—tentu bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita yang masih dapat melihat jelas dengan mata normal. Motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin bertakwa seraya bersyukur.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?