SuaraJakarta.id - Astronom Federasi Ilmu Luar Angkasa dan Arab mengemukakan pada tahun 2033 akan terjadi dua kali Ramadhan dan Idul Fitri dalam satu tahun masehi. Prediksi tersebut disampaikan Ibrahim Al Jarwan, anggota federasi tersebut.
Dikutip dari Suara.com, Ibrahim Al Jarwan mengungkapkan kepada Gulf News, jika kalender Islam adalah kalender lunar, dan secara konsisten bergerak sekitar 11 hari lebih pendek dari tahun matahari.
"Tahun 2030 akan menjadi dua kali bulan penuh berkah Ramadhan. Yang pertama terjadi saat Ramadhan dimulai pada 5 Januari 2030 untuk tahun Hijriah 1451, dan selanjutnya bulan Ramadhan akan dimulai pada 26 Desember 2030 untuk tahun Hijriah 1452," katanya.
Selain itu, ia juga menunjukan jika kalender Hijriyah pada tahun tersebut 11 hari lebih sedikit dari kalender Masehi, kedua sistem kalender tersebut pada akhirnya akan berulang.
"Dibutuhkan 33 tahun sampai tahun Hijriah telah melewati satu tahun Gregorian penuh. Itu terulang sebelumnya pada 1997, dan setelah 2030 akan terulang lagi pada 2063 nanti," kata Al Jarwan.
Seperti kalender Masehi, kalender Hijriyah memiliki 12 bulan yakni Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijah.
Kalender Masehi memiliki pakem 365 hari, namun kalender Hijriyah punya 354 hari. Artinya, ada selisih 11 hari dalam setahun.
Kalender Islam sulit untuk diprediksi, karena membutuhkan orang atau komite yang berwenang untuk melihat bulan untuk menentukan awal setiap bulan.
Kondisi atmosfer juga dapat menghalangi penampakan bulan sabit, menyebabkan bulan yang akan datang bisa tertunda satu hari.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Salat untuk Wilayah Cikarang, Cibitung, Tambun dan Sekitarnya, Senin 18 April 2022
Selain itu, beberapa negara dan komunitas Muslim sekarang menggunakan versi modifikasi dari kalender tradisional yang dirancang untuk membuat waktu bulan dan perayaan Islam lebih mudah untuk diprediksi, menurut situs web timeanddate.com.
Bulan baru juga dapat dimulai pada hari yang berbeda menurut kalender Masehi di berbagai negara.
Lantaran waktu bulan terbenam di suatu negara bergantung pada garis bujurnya, bulan baru dan ritual keagamaan utama seperti puasa Ramadhan dapat dimulai sehari lebih awal, misalnya di negara-negara Muslim Afrika Barat daripada di Indonesia atau Malaysia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
6 Mobil Diesel Bekas untuk Mengatasi Kebutuhan Mesin Bandel
-
Sebelum Beli, Wajib Tahu! 6 Masalah Umum Suzuki APV & Daihatsu Luxio Bekas
-
Cek Fakta: Viral Bahlil Dipecat karena Bohongi Prabowo Soal Kondisi Listrik di Aceh, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Informasi Pendaftaran CPNS 2025/2026, Benarkah Sudah Dibuka?
-
5 Prediksi Harga Pasaran Wuling Air EV & Ioniq 5 Bekas di Akhir 2025 yang Wajib Kamu Tahu