SuaraJakarta.id - Koalisi Perjuangan Rakyat Jakarta atau Kopaja melayangkan Surat Peringatan Pertama (SP1) kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, sebelum surat diserahkan, kelompok warga ini sempat diusir oleh aparat keamanan di Balai Kota DKI.
Awalnya, petugas kepolisian dan pengamanan dalam/Pamdal Balai Kota menegur koalisi yang berada Pendopo. Pasalnya, mereka dinilai melakukan unjuk rasa.
Petugas pun memberikan waktu 15 menit untuk Kopaja untuk menyelesaikan acaranya.
Kelompok ini memang membawa sejumlah spanduk yang berisi teguran kepada Anies. Lalu ada juga pembacaan SP1 untuk Anies.
Baca Juga: Survei Ungkap Anies Paling Dibicarakan Warganet, Tapi Sosok Ini Peraih Sentimen Terpositif
Namun, petugas kembali datang karena acara sudah berlangsung lebih dari 15 menit. Mereka meminta koalisi segera membubarkan diri dan melanjutkan aksinya di luar halaman Balai Kota.
"Ini kalian orasi, harusnya ada pemberitahuan. Saya tidak mau ribut, mas minta waktu 15 menit ini sudah lewat," ujar petugas kepolisian di lokasi, Jumat (22/4/2022).
Perakilan Kopaja dari LBH Jakarta Charlie Albajili pun tidak terima. Ia mempertanyakan dasar hukum petugas mengusir warga dari Balai Kota.
"Kami minta dasar hukumnya apa, enggak ada dasar hukumnya. Kalau minta surat pemberitahuan, ini kan bukan aksi," imbuhnya.
"Mereka bilang tanpa izin, tapi ini kan enggak perlu izin," sambungnya.
Baca Juga: Koalisi Perjuangan Warga Jakarta kasih SP ke Anies Baswedan, Ini Isinya
Charlie menganggap perlakuan ini sangat berbeda ketimbang di era Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Saat itu, Ahok secara terbuka mempersilahkan warga datang ke Balai Kota dan mengadu di loket yang disediakan di pendopo.
"Pemerintah sebelumnya itu warga berbondong-bondong ke sini setiap pagi, tidak ada pembatasan. Jangan sampai ini dibatasi bertemu gubernur, bahkan saat hanya antar surat saja," tuturnya.
Sebelum ini, Charlie juga pernah ikut menyerahkan rapor merah untuk Anies. Namun, saat itu ia dan kelompoknya tidak diusir oleh petugas.
"Dulu rame-rame di sini enggak ada pelarangan, ini baru pertama kali," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Dibandingkan dengan Milik Anies Pas Jadi Gubernur
-
Anies Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Persija, Netizen Singgung Ridwan Kamil: Jangan Jadi Fans Karbitan
-
Murka Anies Baswedan Soal Janda Jadi Candaan, Nada Bicaranya Disorot: Beda saat di TV
-
Adu Pendidikan Ridwan Kamil vs Anies Baswedan, Adab Perlakukan Janda Berbeda Jomplang
-
Usai Mencoblos, Anies Berharap Jakarta Dipimpin Figur Pemersatu dan Minim Kontroversi
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
Terkini
-
Carlos Pena Tak Berani Garansi Persija Juara BRI Liga 1 Musim Ini
-
Anis Yakin Pramono-Rano Karno Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024
-
Bakal Didaur Ulang, KPU DKI Jakarta Pastikan Sisa Surat Suara Tak Jadi Bungkus Gorengan
-
Dukung Persija Bangun Stadion Sendiri, Rizky Ridho Berharap Cepat Terealisasi
-
Persija Ditinggal 3 Pemain, Carlos Pena Siap Maksimalkan Skuat yang Ada