Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 17 Mei 2022 | 15:26 WIB
Dokumentasi - Lapak pedagang hewan kurban. Jelang Idul Adha, Harga Sapi Diprediksi Melonjak Dampak Wabah PMK. [Suara.com]

SuaraJakarta.id - Harga sapi diprediksi akan melonjak jelang Hari Raya Idul Adha. Hal ini dampak dari munculnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah kota di Indonesia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui adanya ancaman wabah PMK pada hewan ternak di ibu kota. Akibatnya, bisa berdampak pada harga sapi jelang Idul Adha.

Riza memprediksi, lonjakan harga sapi akan terjadi menjelang Hari Raya Idul adha. Seperti yang terjadi tiap tahunnya, di mana permintaan sapi selalu meningkat ketika hari raya kurban tiba.

"Ini akan berdampak pada harga jual sapi khususnya menjelang Idul Adha ya," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Daging Sapi dan Hewan Ternak yang Dipasok ke DKI Jakarta Dipastikan Aman dari PMK

Tak hanya itu, peningkatan harga sapi juga biasanya selalu diikuti dengan melonjaknya permintaan komoditas lain. Harga bahan pangan juga diprediksi akan melonjak.

"Di lebaran qurban ini ada peningkatan kebutuhan umumnya diikuti dengan peningkatan harga sapi. Sekarang ditambah lagi, ada PMK, penyakit mulut dan kuku," jelasnya.

Berdasarkan situasi ini, Riza menyatakan pihaknya akan melakukan tindakan antisipasi.

Dengan demikian, diharapkan kebutuhan hewan ternak masyarakat bisa terpenuhi, harganya terjangkau, dan aman.

"Kami sudah minta kepada BUMD, Dharma Jaya untuk segera melakukan langkah-langkah antisipasi," pungkasnya.

Baca Juga: Kemunculan Penyakit Mulut dan Kuku Jelang Idul Adha Bikin Peternak di Bandung Barat Galau

Wabah PMK di 2 Provinsi

Sebelumnya, Kementerian Pertanian menetapkan sebanyak enam kabupaten di dua provinsi Indonesia terjangkit wabah PMK pada hewan ternak

"Provinsi Aceh dua kabupaten, dan empat kabupaten di Jawa Timur," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (11/5).

Dua kabupaten yang dilanda wabah PMK di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur.

Sementara itu, empat kabupaten di Jawa Timur yaitu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

Data Kementerian Pertanian menyebutkan jumlah kasus hewan ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan kasus kematian mencapai 1,5 persen.

Sementara itu, kasus positif PMK di Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian satu ekor.

PMK pada hewan ini menjangkiti hewan ternak dengan kuku terbelah seperti sapi, kambing, domba, dan babi.

Penularan penyakit ini terjadi melalui virus yang penyebarannya lewat udara atau (airborne) maupun kontak langsung.

Mentan Syahrul menegaskan bahwa PMK pada hewan ternak ini tidak menular pada manusia, melainkan hanya sesama hewan ternak.

Load More