Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Ria Rizki Nirmala Sari
Selasa, 17 Mei 2022 | 19:35 WIB
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

SuaraJakarta.id - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis pada Oktober 2022 mendatang. Itu artinya nantinya akan ada Penjabat Gubernur DKI yang menggantikan Anies hingga Pilkada Jakarta digelar pada 2024 mendatang.

Salah satu nama yang layak dianggap tepat menjadi Pj Gubernur DKI, yakni Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. Hal itu disampaikan politisi Gerindra, Mohamad Taufik.

Terkait hal ini, Heru mengaku belum kepikiran untuk menjabat sebagai Pj Gubernur DKI menggantikan Anies, dan belum ada pembicaraan mengenai itu dari pihak pemerintah pusat.

"Aduh, belum kepikiran ke arah sana," kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Dijagokan untuk Gantikan Anies Baswedan, Kasetpres Heru Budi: Aduh, Belum Kepikiran

Heru menilai, masih banyak kandidat lainnya yang dianggapnya lebih baik dari dirinya untuk menjabat sebagai Pj Gubernur DKI.

"Ya, memang saya berkarir lama di Pemda DKI. (Tetapi) belum ada pembicaraan ke arah itu dan masih banyak kandidat yang lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya, Politisi Gerindra Mohamad Taufik menilai Heru menjadi sosok yang paling cocok untuk menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sepeninggal Anies Baswedan nanti.

Menurut Taufik ada tiga faktor yang membuat Heru unggul ketimbang dua kandidat lainnya.

Diketahui selain Heru, dua calon lainnya adalah Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) yang juga eks Timses Presiden Jokowi, Juri Ardiantoro dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marulah Mattali.

Baca Juga: Kunjungan ke Tiga Negara Eropa Rampung, Anies Baswedan akan Kembali ke Jakarta Besok

"Dari tiga nama calon pejabat Gubernur DKI, Heru yang paling tepat," ujar Taufik kepada wartawan, Selasa (18/5/2022).

Taufik menjelaskan, faktor pertama yang membuat Heru unggul ketimbang calon lainnya adalah pernah berkarir di lingkungan Pemprov DKI. Heru pernah menjadi staf hingga pejabat eselon dua atau Wali Kota di Jakarta.

Alasan kedua, Heru juga memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Apalagi ia kini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden.

"Pertama, dia paham Pemda DKI karena pernah menjadi Pejabat di DKI. Dia memulai karir dari bawah sampai Wali Kota dan bahkan sampai pada Kepala Badan di tingkat Provinsi," katanya.

Wakil Ketua DPRD DKI ini menyebut Heru sudah dekat dengan Jokowi saat masih menjadi Gubernur Jakarta. Heru bahkan sampai diboyong Jokowi menjadi Kasetpres karena kedekatannya.

Terakhir, Heru juga dinilai Taufik memiliki komunikasi yang baik dengan DPRD DKI sejak lama. Sehingga akan memudahkan tugasnya saat diberi amanah menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.

Load More