Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 18 Mei 2022 | 08:05 WIB
Maryono (63) bersama istrinya usai mengurusi berkas-berkas persiapan berangkat haji di Kantor Kementerian Agama Tangsel, Selasa (17/5/2022). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu bagi calon jamaah haji Indonesia untuk berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini. Kebijakan itu membuat Maryono dan istri lega serta bersyukur karena bisa menyempurnakan Rukun Islam.

Pasalnya, tahun ini Maryono (63) dan istrinya Gustrio Linda (59) dijadwalkan dapat berangkat ibadah haji yang akan dimulai pada 4 Juni 2022 mendatang. Keduanya sama-sama berprofesi sebagai guru.

Maryono guru Pendidikan Kewarganegaraan Negara (PKN). Sementara Linda merupakan guru Matematika di salah sekolah swasta di Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Keduanya sangat menunggu momen berangkat haji. Terlebih setelah tertunda dua tahun.

Baca Juga: Syarat Perjalanan Haji 2022 yang Ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, Menag: Harus Dipenuhi

Seharusnya mereka dijadwalkan melakukan ibadah haji pada 2020 lalu. Namun pandemi Covid-19 telah menunda pemberangkatan keduanya.

"Perasaan saya ya sangat senang. Alhamdulillah tahun ini bisa diberangkatkan, termasuk istri saya," katanya ditemui di Kantor Kemenag Tangsel, Selasa (17/5/2022).

"Senang sekali, karena sudah dua tahun menunggu. Harusnya 2020 tapi karena Covid-19 tertunda dua tahun. Syukur Alhamdulillah senang. Insya Allah semoga lancar," tambahnya bersyukur.

Umat Islam sedang menjalani ibadah di Ka'bah, Mekah (Shutterstock).

Panggilan dari Allah SWT

Maryono masih mengingat betul betapa sedihnya ia saat mendengar pengumuman penundaan pemberangkatan haji pada 2020 lalu karena Covid-19.

Baca Juga: Heboh Isu Dana Haji Digunakan Untuk Bangun IKN, Menag Yaqut: Itu Tidak Benar

Tetapi, dia dan istrinya hanya bisa pasrah lantaran situasi tidak memungkinan dan dianggap sebagai ketentuan dari Allah SWT.

Menurutnya, ibadah haji merupakan panggilan dari Allah SWT dan segala sesuatunya sudah ditentukan.

"Saya sih berserah diri aja karena haji kan panggilan Allah, kita ikuti saja sesuai situasi karena sedang pandemi juga. Kalau mau dipaksain juga belum tentu bisa, kalau memang Allah menghendaki Insya Allah terlaksana," ungkapnya.

Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (Tawaf) di kompleks Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Minggu (4/10/2020). [Saudi Ministry of Hajj and Umra / AFP]

Daftar Tunggu 8 Tahun

Maryono menuturkan, dia dan istri sudah mulai mendaftar haji sejak 2012 lalu. Saat itu, aturan dapat berangkat haji harus menunggu 8 tahun dan dijadwalkan berangkat 2020.

Biaya hajinya, kata Maryono, dilunasi dengan cara dicicil selama 4 tahun ke bank pengelola iuran haji. Dia membayar dana haji itu hasil menyisihkan uang honor sebagai guru di sekolah swasta.

"Sebulan Rp 500 ribu bayar ke bank. Alhamdulillah terlunasi selama 4 tahun dari menyisihkan penghasilan tiap bulan. Alhamdulillah ada aja rezekinya, karena sudah diniatkan," tuturnya.

Kini Maryono masih menunggu kabar pasti soal jadwal keberangkatan haji 2022 ini. Terdekat, Maryono dan istri bakal mengikuti manasik haji baik di tingkat KUA kecamatan bahkan hingga tingkat kota.

Sambil menunggu, ia fokus menjaga kesehatan tubuh, kesiapan fisik dan mental selama ibadah haji di Mekkah.

"Bantu doakan agar semua dimudahkan dan lancar dalam pelaksanaan ibadah haji," katanya turut meminta doa.

Diketahui, ibadah haji merupakan Rukun Islam kelima setelah mengucap dua kalimat syahadat, salat, zakat, dan puasa di bulan Ramadhan. 

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More