Rawa Belong juga dulu dijadikan tempat oleh Pitung untuk menguji ilmu. Saat itu puluhan hingga ratusan pendekar dari wilayah Jabodetabek berkumpul untuk menguji ilmu mereka di Rawa Belong.
"Rawa Belong dikenal sebagai tongkrongannya Bang Pitung, karena dulu pendekar se-Jabodetabek beruji nyali di situ, tes ilmu lah bahasanya," ungkap Eki.
Namun, dari peninggalan atau situs peninggalan Pitung sendiri tidak ditemukan di Rawa Belong.
Makam yang diriwayatkan sebagai kuburan Pitung oleh banyak orang, setelah di teliti ternyata bukanlah makam Pitung yang sesungguhnya.
"Saya juga belum menarik dasar-dasar dan situs-situs soal Pitung, dan itu gak ada di Rawa Belong sebenarnya. Bahkan makam Pitung yang katanya ada di Telkom, Rawa Belong itu, anak-anak Rawa Belong tidak mengakui itu makam Pitung," ungkapnya.
Diabadikan Jadi Nama Jalan
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengganti sejumlah nama jalan dengan tokoh-tokoh Betawi. Salah satunya Jalan Raya Kebayoran Lama yang kini berganti nama menjadi Jalan Bang Pitung.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Ahmad Syaropi mengatakan, jalan yang melintasi dua wilayah kota administrasi ini berubah sejak Sabtu (18/6/2022) pekan lalu.
Penggantian nama jalan tersebut sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengganti nama jalan dengan nama tokoh yang telah berjasa di wilayah tersebut.
Baca Juga: Jakarta Hajatan, Pemprov DKI Gratiskan Warga Masuk 11 Museum, di Antaranya Rumah Si Pitung
Sebelum diubah menjadi Jalan Bang Pitung, kata Syaropi, ada beberapa nama seperti Guru Majid dan Guru Ma'mun yang diusulkan.
Namun ada usulan tambahan dari masyarakat tentang nama Pitung itu sendiri.
"Pitung diusulkan oleh banyak sanggar silat yang ada di Rawa Belong. Sanggar silat terbanyak ya di Rawa Belong. Ada sekitar 15-16 sanggar," katanya, di Jakarta Barat, Selasa (21/6/2022).
Berdasarkan sejarahnya, lanjut Syaropi, Pitung merupakan tokoh Betawi yang telah banyak dikenal masyarakat. Terutama bagi mereka yang suka dengan budaya pencak silat.
"Pitung itu adalah orang yang membela kaumnya dengan cara merampok dan mencuri dan hasilnya buat masyarakat, buat dibagi-bagikan. Seperti Robin Hood lah kalau di luar (negeri). Bagi orang Betawi dia pahlawan," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif