SuaraJakarta.id - Motif pembunuhan anak menghabisi ibu kandungnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya terungkap.
Dari keterangan sejumlah saksi, pembunuhan sadis tersebut berawal dari kekesalan sang anak yang tidak mendapati makanan ketika bangun di pagi hari.
Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Helmi Wildan mengemukakan, pihaknya sudah memeriksa pelaku pembunhan sadis tersebut. Dari keterangan yang didapat, ia mengemukakan jika pelaku kesal karena saat kelaparan ketika bangun pagi, tidak menemukan makanan.
“Namun tidak mendapati makanan di dalam rumah sehingga tersangka merasa kesal,” katanya saat dikonfirmasi Digtara.com-jaringan Suara.com, Senin (4/7/2022)
Baca Juga: Kasus Ayah Mutilasi Anak di Riau Terungkap, Korban Sempat Panggil 'Bapak' sebelum Tewas
Sebelumnya, kasus pembunuhan di Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, TTS dilimpahkan pihak Polsek Amanuban Tengah ke Satreskrim Polres TTS. Dalam kasus tersebut, Sufia Kebkole, Warga Desa Sopo dibunuh anak kandungnya, Thimotius Nomleni pada Sabtu (2/7/2022).
Sejumlah saksi dimintai keterangannya oleh polisi, yakni Kepala Desa Sopo Marthen Jabi (50) serta beberapa warga lainnya, Naomi Boiliu (53), Nikodemus Bersasar Nufeto (40) dan Noh Benu (42) yang juga perangkat desa Sopo.
Sebelumnya diberitakan, kejadian tragis sekaligus miris ini terjadi di Desa Sopo Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (2/7/2022). Seorang ibu berinisial SK alias Sufia tewas di tangan anak kandungnya sendiri yang berinisial ThN alias Timo.
Dari pengakuan pelaku, peristiwa tersebut dilakukannya pada Sabtu pagi sekira Pukul 05.00 WITA. Namun kejadian tragis tersebut baru diketahui pada siang harinya. Hingga akhirnya anggota kepolisian dari Polsek Amanuban Tengah menangkap korban.
Berdasarkan kronologis yang dihimpun Digtara.com-jaringan Suara.com, pada Sabtu (2/7/2022) pagi sekitar pukul 05.00 wita, pelaku datang ke dapur di rumah milik korban.
Saat itu, Timo mendapati korban berada di dapur. Kemudian ia langsung mencekik leher korban dengan kedua tangan, hingga korban tidak berdaya. Tak sampai di situ, pelaku langsung menusuk dada korban dengan sebilah parang hingga korban meninggal dunia.
Setelah korban meninggal, pelaku menggendong korban dan membawa ke rumah besar (rumah induk).
Pelaku membaringkan jasad korban di lantai, tepat nya di ruang belakang rumah induk. Pelaku kemudian langsung memecahkan kaca lemari dan sebuah televisi layar datar 21 inchi.
Setelah membunuh ibunya, pelaku keluar meninggalkan rumah dan menuju ke rumah sang paman, SN, di Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS untuk beristirahat tidur siang dan tidak menceritakan kejadian tersebut.
Siang hari, setelah beristirahat, pelaku langsung pergi dengan tanpa berbicara apa-apa dan menunjukan jari ke arah TKP. Mendapat petunjuk tersebut, kerabat korban dan pelaku kemudian ke lokasi kejadian dan terkejut mendapati korban sudah meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian dada.
Kepala Desa Sopo yang mendapat laporan dari warga kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Kapolsek Amanuban Tengah Ipda Boby JJ Dadik.
“Kami mendapat informasi dari Kades Desa Sopo kalau warga menemukan orang meninggal di dalam rumahnya sendiri,” ujar Kapolsek.
Tak lama, Anggota Polsek Amanuban Tengah beserta Kapolsek menuju lokasi kejadian. Dari informasi yang dihimpun Anggota Polsek Amanuban Tengah dan Babinsa serta Linmas Desa Sopo, Nikodemus, petugas langsung mencari dan menemukan pelaku.
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
-
TNI AL Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum Prajurit, 33 Reka Adegan Dipergakan
-
Tim Kuasa Hukum Juwita Minta Penyidik Lakukan Tes DNA Guna Mengetahui Sperma di Rahim Jenazah
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN? Gubernur Renovasi Besar-Besaran Taman Ini
-
Polisi Jaga Ketat Laga Persija vs Persebaya di SUGBK: Penonton Dilarang Bawa Petasan hingga Miras
-
Banyak Kejanggalan, Keluarga Mahasiswa UKI yang Tewas Dikeroyok Minta Polda Metro Jaya Turun Tangan
-
Kebocoran Dana Bank DKI, Politisi PSI Desak BPK dan OJK Turun Tangan Lakukan Audit
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus