Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 26 Juli 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. [ANTARA/Istimewa]

Tri menyebut, masyarakat yang melaporkan ke pihaknya dibantu dengan berbagai upaya yang dibutuhkan. Mulai dari hanya konseling hingga pendampingan jika ingin dilanjutkan ke jalur hukum.

Dia mengimbau masyarakat agar lebih berani mengungkap kejahatan tersebut, sekalipun yang menjadi pelaku adalah orang terdekat.

Pasalnya, menurut penuturannya, banyak pelaku kekerasan dilakukan oleh orang terdekat dan menyebabkan korban takut untuk mengungkapnya.

"Ini kan pelakunya rata-rata orang terdekat, istilahnya bukan orang yang tidak diketahui oleh si korban tapi orang yang diketahui oleh si korban dan itu yang rata-rata korban tidak berani bicara," ungkapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Keluarkan Perpres Atasi Kekerasan Terhadap Anak, Ini 7 Poin Tujuannya

Dengan masih tingginya kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Tangsel, Tri memastikan pihaknya terus melakukan langkah sosialisasi pencegahan bersama dinas terkait.

"Untuk sosialisasi kami tetap lakukan untik mencegah kekerasan. Terus bagaimana kalau masyarakat mengalami itu dan tidak berani bicara, takut aib, dan segala macam, silahkan hubungi kami, jadi kami fasilitasi," tuturnya.

Penghargaan Kota Layak Anak

Sebelumnya, Kota Tangerang Selatan kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2022 kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga kepada Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan dalam ajang penganugerahan Apresiasi Kabupaten/Kota Layak Anak 2022 di Hotel Novotel, Bogor, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Alarm Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Mojokerto

"Alhamdulillah Tangsel berhasil mempertahankan prestasi ini sebagai Kota Layak anak," ucap Pilar usai menerima penghargaan.

Load More