SuaraJakarta.id - Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat meminta agar tak ada pihak yang melarang dan menekan gerakan Citayam Fashion Week tersebut. Sebagai warga kota, anak-anak Citayam juga memiliki hak untuk menikmati dan berekspresi di ruang publik.
"Citayam ini kan sekarang ramai Satpol-PP melarang. Itu sebenarnya jangan dilarang. Semakin dilarang, semakin membludak dan eksposure, semakin ditekan, semakin direfresif, dilarang, ditutup itu nggak boleh."
"Karena anak-anak Citayam itu mereka warga kota yang punya hak mengkonsumsi untuk mengisi ruang. Sama kayak saya, akademisi, para pedagang kaki lima, kita punya hak yang sama mengkonsumsi untuk pribadi ruang-ruang di kota," paparnya kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com.
Rakhmat meminta agar semua pihak, terutama pemerintah, mendukung gerakan Citayam Fashion Week di Sudirman.
Bentuk dukungan itu, lanjut Rakhmat, dengan memfasilitasi tempat dan gelaran kegiatan yang menghidupkan kawasan sekitar SCBD.
"Justru harus diberikan ruang, harus diadvokasi oleh pemerintah. Misalnya disediakan panggung, acara event, ada fashion show, mengundang sponsor, stand up comedy, jadi untuk menghidupkan, bukan dilarang."
"Ini berbahaya (kalau dilarang), karena semakin ditekan akan semakin meledak dan akan jadi perlawanan yang masif untuk anak-anak Citayam sendiri," tuturnya.
Latah Citayam Fashion Week
Sementara itu, latah kultur terhadap tren Citayam Fashion Week (CFW) di tak dapat dihindari. Tak heran, jika nantinya akan bermunculan CFW di kota besar lainnya.
Baca Juga: Minta Pengunjung Citayam Fashion Week Pakai Angkutan Umum, Dishub DKI: Dilarang Parkir di Trotoar
"Nah CFW ini juga akan direproduksi namanya, orang menjadi latah. Nanti akan muncul di daerah yang lain. Misalnya di daerah Bandung, Surabaya, dan Medan. Orang akan meniru dan mereproduksi CFW ini," kata Rakhmat.
Meski begitu, Rakhmat menilai jika CFW muncul di kota lain pamornya tak akan bertahan lama dibandingkan dengan CFW di SCBD. Pasalnya, CFW yang direproduksi di kota lain itu sudah tidak lagi asli atau orisinil.
"Tapi itu kemudian masalahnya kehilangan otentitas identitas kebudayaan. Mereka nggak original lagi, saya pikir anak-anak Citayam itu kelebihannya genuine, orisinal, otentiklah mereka itu. Ya siapa sih yang tadinya kenal Jeje, Bonge kan!" ungkap Rakhmat.
Menurutnya, efek ikutan dari CFW itu sangat luar biasa lantaran membuat tokoh Citayam Fashion Week yakni Jeje dan Bonge menjadi tokoh baru yang setara dengan para selebritis. Bahkan, dianggap menjadi sultan baru menyaingi Raffi Ahmad sebagai Sultan Andara.
"Tiba-tiba mereka sekarang melebihi artis-artis seperti Baim Wong, setara dengan Raffi Ahmad. Makanya kemudian Jeje dan Bonge itu ada julukannya jadi Sultan-nya SCBD. Jadi kalau selama ini sultannya ada di Bintaro dan Andara, nah ini Sultan SCBD itu Jeje dan Bonge. Orang jadi penasaran pengen tahu Jeje dan Bonge," bebernya.
"Ini yang menentukan bahwa ada perbedaan otensitas kebudayaan awal Citayam tersebut, tapi kalau daerah lainnya meniru dan menduplikasi nah mereka kehilangan identitasnya. Dan mereka di daerah baru itu tidak akan bertahan lama ya dan sesaat," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Kecil Bekas Paling Irit BBM, Cocok untuk Anak Kuliah dan Pekerja UMR
-
5 Keunggulan Bank Digital untuk Atur Keuangan Tanpa Ribet bagi Anak Muda
-
BGN Tegaskan Mitra dan Kepala SPPG Harus Rukun agar Program Makan Bergizi Gratis Tak Mandek
-
8 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 80 Juta untuk Pemula yang Ingin Nyaman Hadapi Macet
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga