SuaraJakarta.id - Fenomena remaja SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) yang melakukan aksi peragaan busana Citayam Fashion Week (CFW) dengan penampilannya yang unik dan nyentrik di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menyita perhatian publik.
Kini tak hanya anak pinggiran Jakarta yang beraksi di sana, anak muda kalangan elite hingga selebriti juga ikut-ikutan menjadi bagian Citayam Fashion Week. Lalu, apakah ada krisis identitas dalam tren tersebut?
Menanggapi hal itu, Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat menyebut tak ada krisis identitas dalam fenomena itu. Justru, menurutnya, tren Citayam Fashion Week itu jadi tren center untuk meruntuhkan tembok pembatas antara kalangan mapan dengan anak pinggiran Jakarta.
"Kalau krisis identitas sebenarnya enggak juga ya. Sekarang itu identitasnya itu kemudian menjadi cair. Dulu kan kalau identitas struktur terkait dengan identitas sosial ya. Jadi kalau bicara tahun 1980-an identitas sosial anak-anak muda Jakarta itu memang nongkrongnya di Melawai dengan mobil mewah. Kemudian kan terkenal juga Radio Prambors, kemudian nongkrong di situ, kemudian ada selatan Jaksel. Kemudian datanglah anak Citayam ini yang identitasnya kelas bawah, anak-anak pinggiran atau akar rumput," kata Rakhmat saat dihubungi SuaraJakarta.id—grup Suara.com.
"Nah mereka ingin melawan dominasi kelas atas itu. Ternyata dengan CFW ini batas-batas kelas sosial itu sudah runtuh, sudah tidak ada lagi. Karena orang menjadi berbaur, orang menjadi melebur di situ, yang tadinya anak-anak pinggiran di situ, datanglah selebritis, datanglah politisi ke situ datanglah kelas-kelas menangah profesional. Teman-teman dosen saya juga banyak yang datang ke situ, foto-foto merasakan euphoria di sana dan akhirnya menjadi cair," sambung Rakhmat.
Sebelum adanya fenomena CFW ini, kata Rakhmat, anak-anak dari wilayah pinggiran Jakarta bakal syok ketika datang ke SCBD yang terkonsep untuk kalangan elite. Butuh modal besar agar bisa nongkrong di kafe sekitaran SCBD itu. Tetapi, kini kesan sosial itu mulai luntur.
"Orang kelas bawah kan tahun 1980-90 sampai sekarang mungkin anak itu kalau ke Senayan City mereka kaget, kayak syok. Mau belanja apa? Beli kopi aja mahal. Nah itu kan jelas batas-batas identitasnya. Saya pikir adanya CFW ini batas-batas sosial itu luntur, cair, semua orang tumplek ke situ, nggak ada batas-batas orang kaya, orang menengah, semua campur merasakan bagian dari komunitas subkultur yang namanya CFW itu," ungkap Rakhmat.
Rakhmat menuturkan, antusiasme berbagai kalangan di Citayam Fashion Week juga dianggap sebagai munculnya kejenuhan terhadap kemewahan, gemerlap dan gegap gempita. Terbukti, banyak kalangan selebritis yang juga ikut pamer Bersama anak-anak Citayam dengan pakaian nyentrik dan kontras di Sudirman.
"Itu kan menunjukkan bahwa sebenarnya orang sudah mengalami kejenuhan. Orang sudah mengalami inkulturasi kultural terhadap sesuatu yang bersifat mewah, komersil, gegap gempita. Tapi dengan sekarang yang tradisi subkultur yang remeh-temeh orang menjadi menarik, punya sensasi, daya tarik dan punya greget. Jadi ini semacam jadi perlawanan kelas pinggiran kok, menjadi satu pusat kebudayaan baru yang itu jadi daya tarik kelompok menengah ke atas dan mereka tertarik bergabung ke budaya mereka (anak pinggiran)," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual