Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 16 Agustus 2022 | 15:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Milad 20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022). [Dok. PKS]

SuaraJakarta.id - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu yang masuk dalam radar bursa calon presiden (capres) yang tengah dikaji PKS.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Kendati demikian, Jazuli menyatakan, PKS tidak membuka ke publik kandidat capres lainnya yang sedang dikaji.

"Untuk nama capres ini masih kita kaji masih terus kita dalami, kita lihat terus kriteria-kriteria. Insya Allah Pak Anies salah satu yang dikaji, juga anak bangsa lain yang hebat-hebat masih masuk juga dalam daftar untuk dikaji dan didalami," kata Jazuli.

Baca Juga: Usai Prabowo Subianto Resmi Nyapres 2024, PKS Blak-Blakan Anies Baswedan Masuk Radar Capres

Nantinya, lanjut dia, PKS akan mengumumkan nama capres yang mereka usung setelah diputuskan.

"Kuat tidak kuat itu nanti begitu diumumkan. Kita akan mengkaji, ini bukan pameran, untuk dipamer-pamerkan," ujarnya.

Menurut dia, partainya akan menentukan dulu partai koalisi yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan PKS.

Jazuli pun mengibaratkan mencari koalisi yang tepat sama dengan mencari perahu yang kokoh.

"Kita perlu mencari perahu yang kokoh jangan sampai perahu bocor di tengah jalan tidak sampai ke tepian dan tujuan," ucapnya.

Baca Juga: Relawan: Anies Baswedan Sudah Bayar Lunas Janji Kepada Prabowo

Setelah mencari perahu, kemudian mencari nakhoda yang pas.

"Jangan sampai kita sudah dapat perahu yang bagus, kita nggak dapat nakhoda yang pas, bingung pula enggak ngerti kompas. Ini penting. Perahu harus kokoh, nakhoda harus paham jalan dan kompas arah pembangunan sesuai dasar negara dan konstitusi kita," tutur Jazuli.

PKS, tegas dia, serius untuk membangun dan membuka komunikasi dengan partai mana pun untuk membangun koalisi yang sejalan.

"Belum mengumumkan (koalisi) secara terbuka bukan berarti tidak ada komunikasi politik. Itu persoalan gaya dan cara saja. Ada yang gayanya kayak orang pacaran, kemana-mana ditenteng-tenteng di ujungnya kandas. Koalisi politik ini bukan persoalan pameran bukan pameran UMKM, tapi keseriusan," ujarnya. [Antara]

Load More