Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 05 September 2022 | 21:19 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Penurunan Mandiri Kabel Udara di area parkir Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2022). [ANTARA/Luthfia Miranda Putri]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan, Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) merupakan solusi mengatasi kabel udara yang semrawut di Ibu Kota.

Anies menjelaskan, selama ini kabel udara yang semrawut sudah menjadi pemandangan unik di Jakarta. Hal tersebut menunjukkan pengelolaannya belum baik dan benar.

Karena itu, Anies bersama jajarannya membangun SJUT yang lokasinya di berada bawah tanah sebagai perubahan Jakarta yang lebih baik.

"Selama ini kabel-kabel tersebut menjuntai di udara saking lama dan terbiasanya. Maka dari itu Pemprov DKI Jakarta membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu yang lokasinya di bawah tanah," kata Anies saat menghadiri Penurunan Mandiri Kabel Udara di area parkir Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Saksikan Operator Pindahkan Kabel Udara ke Bawah Tanah, Anies: Kota Ini Menuju Modern

Harapan Anies, kegiatan ini mampu mendukung Provinsi DKI Jakarta menuju smart city serta mewujudkan kerapian kota agar selaras dengan kaidah tata ruang kota, kelestarian dan estetika.

Adapun tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun SJUT, yakni pemindahan kabel udara yang berada di atas ke bawah tanah.

Kemudian, pemasangan kabel di bawah tanah menjadi satu kesatuan agar mengurangi kemacetan sehingga efeknya meningkatkan estetika pemandangan kota.

Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan SJUT sehingga para operator bisa mandiri dan menggunakan jaringan yang sudah disiapkan.

"Aspek ketiga adalah perbaikan layanan infrastruktur dengan cara memotong, menertibkan, dan meminta operator itu untuk menata kembali jaringannya," tuturnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Diperiksa KPK soal Kasus Formula E Rabu Depan

Dalam mewujudkan tiga aspek tersebut, Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Dinas Bina Marga dalam menyiapkan infrastruktur dan perawatan yang lebih terjamin.

"Dimulai 20 kilometer (km) pertama, kemudian nanti ada lima kilometer berikutnya secara bertahap, tapi nanti ditargetkan tentu seluruh kota bisa berubah menjadi kawasan SJUT," tuturnya.

Load More