Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 14 September 2022 | 17:11 WIB
Ilustrasi kebakaran - Bikin Pilu, Korban Tewas Kebakaran di Cipayung Berniat Dirikan Pesantren. (Unsplash.com/Daniel Tausis)

SuaraJakarta.id - Cahyo (35), adik dari Syaiful (40) yang menjadi korban tewas kebakaran rumah mewah di Cipayung, Jakarta Timur, mengatakan sang kakak berniat bangun pesantren sebelum tutup usia hari ini, Rabu (14/9/2022).

Korban, lanjut Cahyo, merupakan anak kedua dari lima bersaudara dan bekerja sebagai pegawai di Perusahaan Gas Negara (PGN) di bagian properti.

Cahyo mengungkapkan, sang kakak sudah lama berniat membangun pondok pesantren setelah keluar dari PGN nantinya.

"Iya niatnya dia mau resign dulu dari kerjaan. Baru mau buat pondok pesantren," kata Cahyo, Rabu (14/9).

Baca Juga: Luka Bakar Sekujur Tubuh, Ibu dan Anak Korban Kebakaran di Cipayung Dirujuk ke RSCM

Cahyo menambahkan, kekinian pihak keluarga berniat meneruskan niatan almarhum untuk membangun pesantren.

"Insya Allah, ada niatan buat kabulin," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, nyawa Syaiful tak tertolong meski sudah mendapat pertolongan di rumah sakit. Sementara istri dan anaknya saat ini masih mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Penampakan rumah warga yang terbakar di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (14/9/2022). Kebakaran ini menewaskan satu orang. [ANTARA/Yogi Rachman]

Kejadian bermula saat Syaiful dan istrinya, Tiana Migasari (40) terbangun karena mencium bau asap mengepul di lantai dua rumahnya di Jalan Masjid Al Khoir, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim) pada Rabu (14/9/2022) pukul 04.15 WIB. Tepatnya, asap mengepul pada meja dan sofa.

Warga yang melihat asap membumbung kemudian melakukan pertolongan dengan memecahkan kaca rumah korban. Saat itu, warga melihat Syaiful dalam kondisi lemas sedang melindungi anaknya yang berinsial SSA (6).

Baca Juga: Lindungi Anak dari Kobaran Api, Seorang Ayah di Cipayung Meninggal Usai Dievakuasi ke Rumah Sakit

"Pemilik rumah Bapak Syaiful sudah posisi keadaan telungkup melindungi anaknya SSA dan istrinya Tiana Migasari berada di kamar sebelah yang sudah lemas," kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman dalam keterangannya pada Rabu.

Gatot mengatakan, dugaan sementara, kebakaran disebabkan adanya korsleting listrik dari ruang keluarga rumah tersebut.

Petugas memulai operasi pemadaman pada pukul 04.25 WIB. Dua puluh menit berselang, api berhasil dipadamkan.

Akibat insiden ini, Tiana dan SSA dilaporkan mengalami luka-luka. Selain itu, kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 50 juta.

Load More