SuaraJakarta.id - Aksi demonstrasi yang dilakukan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) di depan Balai Kota DKI Jakarta memanas. Pasalnya, keinginan mereka untuk menemui Gubernur Anies Baswedan tidak juga dipenuhi.
Untuk diketahui, saat ini Anies sedang berada di Singapura. Mengetahui hal itu, massa aksi tetap ingin menemui Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria atau jajarannya.
Namun sejak pukul 15.30 WIB sampai 17.30 WIB, permintaan massa aksi itu tidak juga dipenuhi. Beberapa kali komandan aksi memberikan ultimatum dan tenggat waktu agar perwakilan Pemprov segera menemui mereka.
Massa aksi yang tadinya berdemo di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan mulai merapat ke pagar Balai Kota.
"Pemprov belum ada itikad baik, mana perwakilan pemprov kami? Sudah beri waktu segera temui kami. Kami tidak ingin anarkis," ujar orator aksi di lokasi pada Rabu (14/9/2022).
Bahkan, sejumlah massa aksi mulai menggedor-gedor pagar. Uniknya, ternyata pagar tersebut tidak dikunci dan bisa dengan mudah dibuka.
Begitu pagar terbuka, petugas pengamanan dan kepolisian langsung menghalangi massa aksi masuk. Komandan aksi pun meminta massa tak dulu masuk melewati pagar.
"Tahan, tahan dulu jangan masuk. Semua satu komando," kata orator.
Massa aksi pun kembali keluar dan melanjutkan aksi. Mereka juga beberapa kali menggedor pagar dengan tujuan agar ada perwakilan Pemprov DKI atau DPRD ada yang mau keluar menemuinya.
Baca Juga: Melihat Sosok Calon Pengganti Anies Baswedan, Ketiganya Punya Rekam Jejak Mentereng
"Kami mahasiswa, mereka wakil kami, harusnya segera temui kami. Kami kaum intelektual, mahasiswa tidak ingin anarkis. Harus berkutat dengan argumen," pungkasnya.
Perwakilan PCPMII Jakarta Timur, Farhan Nugraha mengatakan pihaknya datang hari ini untuk menuntut Gubernur Anies Baswedan segera mengeluarkan pernyataan menolak kenaikan harga BBM.
"Jadi yang kami tuntut adalah kami berharap dan mendesak agar Pemprov DKI dan DPRD DKI untuk memberikan statment, untuk bersikap dan memberikan catatan kritis terhadap kenaikan BBM bersubsidi," ujar Farhan di lokasi, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, pihaknya juga ingin Anies mengeluarkan kebijakan menggratiskan harga transportasi umum. Tujuannya agar meringankan beban masyarakat yang diberatkan kenaikan harga BBM.
"Idealnya mungkin 50 sampai 100 persen atau bahkan dengan APBD yang sekian triliun, APBD tertinggi di Indonesia, saya pikir bukan hal mustahil kalau Tj (Transjakarta) bisa nol rupiah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi
-
1.000 Turis Terjebak di Everest! Badai Salju Mengerikan Landa Lereng Timur
-
Bangkit atau Tenggelam? Persija Jakarta Usung Misi Krusial di 2 Laga Tandang