SuaraJakarta.id - Kabar duka datang dari dunia ludruk Tanah Air. Seniman ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur, Sapari Suhendra atau yang lebih dikenal dengan sapaan Cak Sapari, meninggal dunia.
Cak Sapari meninggal dunia pagi tadi atu sebelum waktu Subuh. Almarhum meninggal di usia 80 tahun.
Anak pertama Cak Supari, Yuli Widya mengatakan, sebelum wafat, almarhum sempat dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan.
"Bapak masuk rumah sakit sudah berbulan-bulan. Tapi satu bulan terakhir sempat tinggal di rumah dan kemarin malam bapak sudah tidak kuat lagi," kata Yuli, Kamis (15/9/2022).
Berdasar diagnosa dokter, kata Yuli, Cak Supari terkena penyakit diabetes. Hal itu membuat kondisi almarhum kerap naik turun.
"Tapi setelah pulang dari rumah sakit itu normal. Sempat drop, tapi kemudian diantisipasi dengan obat-obatan dari dokter," kata dia.
Mewakili keluarga besar, Yuli pun meminta maaf kepada para pecinta atau penggemar Cak Sapari apabila ada kesalahan yang dilakukan almarhum semasa hidupnya.
"Kami keluarga besar mewakili Bapak Sapari. Semoga bapak diampuni dosa-dosanya," kata dia.
Selain itu, Yuli juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari para seniman di Jawa Timur.
Baca Juga: Idap Diabetes, Seniman Ludruk Surabaya Cak Sapari Tutup Usia
"Kekeluargaan para seniman luar biasa. Terima kasih," ujar dia.
Sebelumnya, pada Juni 2022, diselenggarakan Gelaran Ludrukan Charity yang diprakarsai Dewan Ludrukan Surabaya dan Republik Ludruk Indonesia untuk membantu pengobatan Cak Sapari.
Kartolo dan Sapari adalah dua orang yang tersisa dari grup Jula-Juli Guyonan Kartolo Cs, selain Tini (istri Kartolo).
Semasa hidup, Sapari dan Kartolo adalah partner saat keduanya bersama almarhum Basman melahirkan puluhan kaset Jula-Juli Guyonon antara 1970-1990-an.
Lakon Jula-Juli Guyonan yang direkam dengan pita kaset sempat laku keras. Bahkan, kaset-kaset tersebut menjadi buruan para kolektor. Lakon yang terkenal di antaranya "Sepur India", "Pemburu Cipret", dan "Patih Kabur Kanginan".
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan sebagai bentuk penghormatan kepada seniman ludruk Cak Sapari saat berjuang melawan sakit diabetes hingga meninggal dunia pada Kamis dini hari, melalui pemberian nama panggung "Ludruk Sapari".
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Warga Negara Asing Bisa Jadi Direksi BUMN Indonesia
-
Pojok Literasi di Teluknaga Jadi Tempat Anak-Anak Pesisir Belajar Sambil Bermimpi
-
Lanjutan Seleksi Bakal Calon Dekan UI, Pemaparan Visi Misi Dinanti
-
Saldo DANA Gratis Rp225.000 Menantimu Hari Ini, Klaim Sekarang
-
Cairkan Relasi Lewat Night Golf: Bergeract Golf Club Satukan Sport dan Networking