Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Ria Rizki Nirmala Sari
Kamis, 15 September 2022 | 16:40 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2022 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022). [ANTARA]

SuaraJakarta.id - Partai Demokrat menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Pekikan "Presiden" bergema saat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memasuki lokasi acara.

"Presiden!" pekik para kader bergantian menyambut AHY yang dibalas senyuman oleh putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatatakan, pihaknya tak mau berandai-andai terkait sosok yang akan maju sebagai calon presiden 2024 dari Partai Demokrat.

Meski demikian, Herzaky meyakini kader di daerah akan memilih AHY untuk maju sebagai calon presiden dari partai berlambang Mercy tersebut.

Baca Juga: Utang Negara Pemerintahan Jokowi Tembus Rp7.100 Triliun, AHY: Kasihan Pemerintah Selanjutnya

"Kami enggak mau berandai-andai kita tunggu saja aspirasinya. Tapi Insya Allah, teman-teman di daerah, yang kami tahu aspirasinya mas AHY (jadi calon presiden)," ujar Herzaky.

Sindir Pemerintah soal BLT

Sementara itu, AHY menyindir langkah pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengeluarkan kebijakan Bantuan Langsung Tunai atau BLT kekinian untuk mengganti harga BBM yang naik.

Awalnya ia membahas soal empat pilar pembangunan yang pernah dilakukan kepemimpinan Demokrat atau ketika SBY berkuasa. Pilar pertama yakni, Proverbs yakni di mana pertumbuhan ekonomi terus ditingkatkan.

Kemudian yang kedua, Projobs, di mana lapangan kerja dibuka seluas-luasnya. Lalu yang ketiga yakni Propoor, di mana ketika itu kaum miskin diklaim banyak dibantu, yakni dengan berbagai program salah satunya Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Baca Juga: Singgung Wacana Presiden Tiga Periode, AHY: Tidak Demokratis dan Inkonstitusional

"Propoor kaum miskin dibantu, itulah mengapa ada subsidi ada BLT bukan untuk menghambur-hamburkan uang," kata AHY.

Ia mengatakan, ketika rezim SBY program BLT banyak dihina dan diremehkan. Program tersebut dianggap hanya untuk menghambur-hamburkan uang.

"Dulu di hina-hina BLT kita, 'apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?'. Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin, betul?" ujar AHY dalam sambutan di Rapimnas Demokrat.

Ia lantas membandingkan program BLT yang kekinian diterapkan oleh pemerintahan Jokowi. AHY mengaku tak akan mempermasalahkan hal itu, lantaran justru merasa senang kebijakan bagus bisa dilanjutkan.

"Sekarang BLT? Its ok, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan gapapa. Ga usah malu-malu juga," sindir AHY.

Lebih lanjut, AHY menjelaskan, soal pilar yang terakhir yakni berkaitan dengan lingkungan. Menurutnya, Indonesia mempunyai potensi, namun lingkungannya tidak boleh dirusak.

"Karena kita ingin menjaga lingkungan kita Indonesia kaya, Indonesia punya potensi luar biasa. Tapi kalau rusak lingkungannya, kasihan anak cucu kita," pungkas AHY.

Load More