SuaraJakarta.id - Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Indonesia Jeirry Sumampow meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangan secara matang dalam melantik Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta. Pasalnya, meski hanya memimpin sementara, sosok Pj Gubernur DKI juga berpengaruh pada perpolitikan nasional.
Jeirry mengatakan, Jakarta merupakan barometer politik nasional. Segala isu perpolitikan yang beredar dapat menentukan opini masyarakat luas.
"Pertimbangan yang penting, DKI Jakarta punya posisi strategis ibu kota dan pembentuk opini politik nasional. Apa yang terjadi di DKI akan dikonsumsi dan berpengaruh pada politik keseluruhan," ujar Jeirry dalam acara diskusi yang digelar Formappi, Kamis (15/9/2022).
Ia pun menyinggung, soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI tahun 2017. Saat itu, politik identitas disebutnya begitu kental dan membuat masyrakat terpecah belah.
Baca Juga: Namanya Masuk Usulan Calon Pj Gubernur Pengganti Anies, Bahtiar: Mohon Doanya
"Saya ingat politik identitas dan SARA di daerah itu takut-takut. Dalam Pilkada 2017 dia diobral secata terang-terangan di publik tidak hanya untuk masyarakat DKI tapi untuk masyarakat Indonesia," ucapnya.
Sosok Pj Gubernur yang netral disebutnya bisa mengantarkan suasana perpolitikan yang lebih tenang menuju Pilkada serentak tahun 2024 di Jakarta. Opini masyarakat jadi lebih terkendali dan tidak ada perpecahan.
"Saya kira ini penting untuk bangun konsolidasi masyarakat disamping menghalangi opini yang berkembang yang akan membuat masyarakat terbelah, jadi kita butub figur seperti itu," tuturnya.
"Di sinilah pentingnya Jakarta menentukan. Presiden menentukan pemimpin peralihan untuk DKI Jakarta orang yang tidak berada di kubu kanan dan kubu kiri," katanya.
Sebelumnya diberitakan, DPRD DKI Jakarta telah menetapkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) kemarin.
Baca Juga: Masuk Bursa Calon Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono Serahkan Semua Proses ke Kemendagri
Kemudian pada Rabu (14/9/2022), ketiga nama usulan itu diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Tiga nama yang diusulkan adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Cuan di Hari Raya Idul Adha 1446 H, Warga Jakarta Wajib Klaim 5 Saldo DANA Gratis Ini
-
Rahasia Sukses Berburu DANA Kaget: Tips, Trik, & Link Terbaru di Sini
-
Cara Kredit iPhone di iBox Pakai Kartu Kredit Dan Paylater, Solusi Bila Minim Budget
-
Tambahan Saldo DANA Kaget Untuk Liburan, Ada 10 Link Yang Bisa Jadi Ladang Berburu
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Cepat Klaim DANA Kaget Sebelum Kehabisan