Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 15 September 2022 | 18:14 WIB
Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (KOPPI) menyuarakan aspirasi soal kebutuhan bahan pokok yang terpengaruh penyesuaian harga BBM di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (15/9/2022). [ANTARA/Ricky Prayoga]

SuaraJakarta.id - Sejumlah emak-emak ikut hadir dalam demo dengan massa lain di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022). Mereka menuntut harga bahan bakar minyak (BM) diturunkan.

Ibu-ibu yang tergabung dalam Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (KOPPI) juga membawa kebutuhan logistik seperti makanan dan minuman untuk mahasiswa yang tengah berunjuk rasa.

"Kami hari ini datang memberi dukungan kepada mahasiswa kami kasih logistik. Namun tetap kami para ibu-ibu juga menyuarakan tuntutan yaitu BBM jangan sampai naik, harus segera diturunkan lagi," kata Ita Pakpahan selaku Koordinator Lapangan KOPPI di Kawasan Patung Kuda.

Ita menegaskan dirinya dan para ibu secara umum di Indonesia keberatan dengan penyesuaian harga BBM.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Dinilai Tak Pengaruhi Penjualan Kendaraan Bermotor

"Ibu-ibu adalah pengelola ekonomi rumah tangga, jadi kita tahu yang namanya kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan sembako aja sudah naik semua seiring dengan BBM naik, ini kumaha atuh?" ujar Ita.

Ita mencontohkan beberapa kebutuhan rumah tangga yang naik seperti telur yang sudah mencapai harga sekitar Rp30 ribu sekilo, belum lagi minyak goreng dan lainnya.

"Kami ini ibu-ibu yang tiap hari masak untuk kebutuhan keluarga. Sekarang kalau gaji dari suami itu nggak naik-naik tapi kebutuhan lain kita harus gimana kami harus mengencangkan ikat pinggang begitu?," tanya Ita.

Ita juga menegaskan jika keadaan terus begini, akan ada penurunan kualitas asupan gizi yang dibutuhkan anak-anak.

"Kalau begini terus gizi akan turun loh, stunting akan meningkat lagi, anak itu gizi nomor satu. Pertumbuhan itu kan 4 sehat 5 sempurna kalau begini bagaimana itu terpenuhi? Bagaimana mau jadi anak yang cerdas bagaimana mau bisa bersaing dengan negara lain? Untuk makan aja nggak bener kita dari gizinya aja kurang," ucap dia.

Baca Juga: Turun ke Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM, ARAK Gelar Panggung Rakyat di Malioboro

Ita menegaskan bahwa para ibu rumah tangga ini akan terus melakukan perjuangan sampai tuntutan mereka didengar terkait penyesuaian harga BBM.

"Terus, kita akan berjuang sampai BBM turun," ucapnya.

Jalan Medan Merdeka Barat sendiri telah ditutup oleh kawat berduri dan barikade setinggi dua meter lebih sejak pukul 10.30 WIB di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Terlihat petugas gabungan dari kepolisian, TNI dan Satpol PP berjaga di sekitaran lokasi demo.

Gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Unjuk rasa digelar sejumlah elemen di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia.

Unjuk rasa yang digelar masyarakat seiring dengan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax yang diumumkan Presiden RI pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.

Harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. [Antara]

Load More