Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 18 September 2022 | 01:05 WIB
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian pada hari kedua pencarian korban tanah longsor di kawasan Peti Kabupaten Bengkayang, Kamis malam (15/9/2022). [Dok. SAR Pontianak]

SuaraJakarta.id - Tim SAR gabungan menemukan lima korban tanah longsor aktivitas pertambangan emas tanpa izin (Peti) di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, pada hari kedua pencarian. Para korban ditemukan dalam keadaan meninggal.

"Hingga saat ini tercatat korbannya sebanyak 13 orang, delapan ditemukan selamat, lima orang meninggal," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Kalimantan Barat, Yopi Haryadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/9/2022).

Dia menjelaskan, hingga hari kedua pencarian, ada sekitar 13 orang menjadi korban. Delapan orang selamat dan lima lainnya ditemukan meninggal dunia sesaat setelah longsor tambang emas di kawasan Peti tersebut.

"Hari ini kami hentikan pencarian setelah dilakukan oleh tim SAR gabungan yang dibantu menggunakan alat berat berupa eksavator dari BPBD Kabupaten Bengkayang, dan kami tidak menemukan tambahan korban jiwa," ujarnya.

Baca Juga: 4 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor di Selakau Timur, 30 Personel Polres Bengkayang Diterjunkan untuk Evakuasi

Selain itu pihak keluarga juga tidak merasa kehilangan anggota keluarganya.

"Setelah dilakukan evaluasi bersama, tim SAR gabungan memutuskan menghentikan pencarian," katanya.

Adapun, data korban meninggal, yakni:

  1. Picko (27) warga Desa Sejaruk, Kecamatan Lembah Bawang.
  2. Hermanus (42) warga Dusun Benawa Bakti, Kecamatan Monterado.
  3. Mayanto (23) warga Desa Grantung, Kecamatan Monterado
  4. Oot (22) warga Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas
  5. Apok (40).

Dia menambahkan, korban tanah longsor tambang emas itu tertimbun saat mendulang atau mencari emas menggunakan peralatan tradisional, Kamis malam (15/9).

Baca Juga: Ratusan Rumah di Kota Sukabumi Rusak akibat Bencana, Kerugian Ditaksir Rp 7,6 Miliar

Load More