Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Selasa, 20 September 2022 | 17:48 WIB
Ilustrasi HIV - Ratusan warga Jakarta Barat terinfeksi HIV, mayoritas ibu rumah tangga. (Pixabay)

SuaraJakarta.id - Ratusan warga Jakarta Barat terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus atau HIV. Tercatat ada 351 warga positif mengidap HIV.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta Barat, Sukarno mengatakan, angka tersebut berdasar hasil pemeriksaan 53 ribu warga Jakarta Barat yang diakukan sejak Januari 2022.

"Dari 53 ribu yang di tes yang positif itu 351. Itu hanya Jakarta Barat aja ya," kata Sukarno saat dikonfirmasi, Selasa (20/9/2022).

Sukarno menegaskan bahwa 351 warga Jakarta Barat itu baru terjangkit HIV bukan AIDS. Meski demikian, hal tersebut harus menjadi perhatian semua pihak.

Baca Juga: Kronologi ABG Disekap Germo Selama 1,5 Tahun dan Diperbudak Jadi PSK di Apartemen Jakbar

Perhatian semua pihak dibutuhkan lantaran HIV merupakan penyakit menular dan hingga saat ini belum ada obat yang bisa benar-benar menyembuhkan penyakit tersebut.

"Pengobatan seumur hidup, karena kita belum ada obatnya, kalau Covid kan udah ada obatnya, selesai sembuh," ucapnya.

Mayoritas warga yang terjangkit HIV merupakan ibu rumah tangga. Selain itu, warga yang rentan terinfeksi HIV, yakni mereka yang terkena penyakit Tuberkulosis (TB).

Pengetesan HIV, kata Sukarno, menyasar kepada ibu hamil, kemudian pria dan wanita yang memiliki catatan terkena penyakit TB. Serta mereka yang mengalami demam selama 3 bulan, tidak kunjung membaik.

"Ibu rumah tangga kita gak tau seperti apa itu kan survei sosial, tapi antara lain adalah ibu hamil kemudian orang laki maupun perempuan yang kena penyakit TB," tuturnya.

Baca Juga: Polisi Dalami Temuan Selongsong Peluru Di Lokasi Penembakan Warga Tamansari Jakarta Barat

Meski demikian, Sukarno tidak merinci terkait jumlah warga yang terinfeksi kasus AIDS. Ia mengaku belum mendapatkan angka pasti terkait hal tersebut.

Sukarno memastikan, 351 warga yang terjangkit HIV tersebut sudah menjalani pengobatan di rumah sakit maupun Puskesmas.

"Bagi orang-orang yang terkena HIV saya harapkan juga bisa minum obat secara rutin ke puskesmas yang terdekat karena tidak dijual ke pasaran," tutupnya.

Load More