Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 21 September 2022 | 05:30 WIB
Sejumlah pekerja berusaha membersihkan terakota yang berada di proyek pembangunan jalur MRT Jakarta fase 2 CP-203 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2022). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc].

SuaraJakarta.id - Sejumlah cagar budaya ditemukan pihak PT MRT Jakarta saat pembangunan MRT fase 2 yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota.

"Kami melakukan checking dan menemukan banyak sekali cagar budaya", kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim, Selasa (20/9/2022).

Cagar budaya yang ditemukan saat PT MRT Jakarta berupa jembatan kuno Glodok dan jalur air Terakota Batavia, pada Desember 2021 dan Juli 2022.

Silvia mengatakan, pihaknya harus memastikan penyelamatan cagar budaya sebelum mulai membangun terowongan maupun stasiun MRT di fase 2 yang menghubungkan Stasiun Bunderan HI hingga Stasiun Kota.

Baca Juga: Temuan Cagar Budaya di Proyek MRT Jakarta Fase 2

Di samping itu, kata Silvia, pihaknya tidak akan merusak cagar budaya tersebut, melainkan akan melestarikan dengan memajang di museum, menggunakannya kembali pada bangunan stasiun dan menjadikannya bagian arsitektur bangunan.

PT MRT Jakarta juga harus membelokkan jalur rel agar tidak merusak cagar budaya berupa sisa tembok tua Batavia yang lebih dikenal dengan Pintu Besar.

MRT mulai melakukan pengerjaan fase 2 koridor Bundaran Hotel Indonesia-Stasiun Kota pada 14 Februari 2022 dan hingga saat ini telah mencapai 15 persen.

Saat ini, PT MRT Jakarta baru melayani satu koridor yakni dari Lebak Bulus hingga Bunderan HI dengan jalur melayang dan melewati terowongan, sedangkan koridor 2 dari Bunderah HI hingga Jakarta Kota menggunakan jalur terowongan. [Antara]

Baca Juga: Mengintip Progres Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A di Kawasan Monas

Load More