Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Faqih Fathurrahman
Rabu, 28 September 2022 | 15:01 WIB
Ilustrasi aksi begal motor. (Tangkapan layar Instagram @kabar.jaktim)

Kemudian Azri diminta pelaku untuk ikut menceritakan kejadian pemukulan fiktif kepada orang tua karangan bandit tersebut. Merasa tak berdosa, Azri menuruti kemauan bandit tersebut.

Azri diajak berputar-putar hingga akhirnya berada dipertigaan wilayah Lenteng Agung. Azri diminta memarkirkan kendaraannya ditepi jalan lantaran bandit tersebut berdalih untuk keselamatan Azril.

“Katanya kalau motor dibawa takut bocah kampungannya rusuh. Makanya suruh taruh situ terus dikunci stang,” jelasnya.

Setelah itu ia diajak dengan bandit yang telah “membuang” rekannya. Azri dibawa masuk ke dalam kompleks.

Baca Juga: Saat Melintas di Duren Sawit, Warga Cilincing Dibegal Delapan Orang Tak Dikenal

Sesampainya di komplek, bandit tersebut meminta telepon selular Azri. Ia berdalih untuk mengecek apakah Azri merupakan pelaku kekerasan karangannya.

“Terus HP saya diminta tuh. Katanya dia mau ngecek, saya orang yang mukulin adiknya dia apa bukan,” katanya.

Setelahnya bandit tersebut langsung meninggalkan Azri. Azri yang mencoba skeptis meminta pelaku untuk meninggalkan sesuatu sebagai jaminan.

Setelahnya Azri diberikan kunci motor Honda Beat mirip dengan miliknya, kemudian ia juga diberika Surat Izin Mengemudi (SIM) oleh bandit tersebut.

“Saya minta jaminan, terus saya dikasih kunci motor tapi palsu, bukan punya saya. Terus SIM tapi mukanya enggak mirip sama dia. Saya sih curiga SIM ini punya korbannya dia juga atau mungkin nemu di jalan,” jelasnya.

Baca Juga: Polisi Bekuk Otak Pelaku Begal Motor di Tanjung Duren Berinisial AA

Load More