SuaraJakarta.id - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) berjanji bakal menyampaikan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, tiga minggu mendatang.
Target itu sesuai hasil rapat perdana yang dilaksanakan TGIPF pada Selasa (4/10/2022) sejak dibentuknya tim beberapa waktu lalu. Hal itu diungkapkan anggota TGIPF Akmal Marhali.
"Insya Allah dalam tiga minggu tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada Presiden, dan diharapkan bisa bisa lebih cepat dari target itu," kata Akmal, Rabu (5/10/2021).
Akmal menerangkan, rapat perdana diikuti oleh semua anggota tim TGIPF sebanyak 13 orang dengan dua orang yang ikut secara zoom lantaran serang berada di Papua dan Malaysia.
"Tim bersepakat untuk segera bekerja dan mencari akar masalah, serta memberikan rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi," ungkap Akmal.
Menurutnya, insiden kerusuhan pertandingan sepakbola sudah sering terjadi dan selalu dibentuk tim pencari fakta. Tapi, tidak pernah berubah kondisinya, sehingga akar masalahnya harus ditemukan oleh TGIPF.
Nantinya, lanjut Akmal, TGIPF akan merekomendasikan penjatuhan sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran pada pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Tim akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi FIFA dan peraturan perundangan kita, dan tentu sosialisasi serta pemahaman kepada seluruh stakeholder sepakbola, aparat keamanan, supporter, offical, dan sebagainya. Semua pihak terlibat harus memahami peraturan ini," paparnya.
Sementara untuk hal bersifat teknis, TGIPF akan terus bekerja sesuai rencana yang sedang disusun. Teknisnya, kata Akmal, akan diatur dalam bentuk koordinasi berkesinambungan oleh Sekretaris Tim Nur Rochmad.
Baca Juga: Respons Klaim Kompolnas Tak Ada Instruksi Tembakan Gas Air Mata, Komnas HAM: Buka Dokumennya
"TGIPF juga menekankan dan disetujui oleh Menpora bahwa semua kompetisi PSSI (Liga 1, 2 dan 3) dihentikan sementara (moratorium) sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi. Setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya tentang seperti apa pelaksanaan penyelenggaraan dan pengamananan pertandingan yang harus dilakukan," pungkas Akmal yang juga Koordinator Save Our Soccer ini.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
7 Sepatu Lari di Bawah Rp1 Juta untuk Lari Harian, Nyaman dan Gak Terasa Murahan
-
Cek Fakta: Viral Rayakan Natal Bersama di Masjid Istiqlal, Benarkah?
-
7 Setting Spray untuk Makeup Anti Longsor di Malam Tahun Baru, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
Cek Fakta: Viral Megawati Soekarnoputri Ingin Rekrut Purbaya Masuk ke PDIP, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?