Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Rabu, 19 Oktober 2022 | 17:37 WIB
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Aliran Tengah melakukan pengecekan pipa pembuangan air di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau Stasiun Pompa Waduk Pluit Timur di Jakarta Utara untuk memastikan pompa berfungsi dalam mengendalikan banjir saat puncak musim hujan.

"Memastikan pompa, ada bantuan pompa dari Jepang, menambah debit untuk membuang air ke laut," kata Heru di Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022).

Kedatangan Heru ke Waduk Pluit dan Stasiun Pompa Pluit itu setelah ia bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (17/10).

Selain memastikan operasional pompa, ia juga memastikan semua instalasi juga berfungsi baik dari sisi kelistrikan, hingga pasokan bahan bakar. "Sudah ada sepuluh pompa di sana," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Direvitalisasi Anies, Heru Budi dan Erick Thohir Mau Ubah Desain Monas Agar Kembali Hijau

Dari sepuluh pompa, di Stasiun Pompa Waduk Pluit Timur itu juga di antaranya ada tiga pompa bantuan hibah dari Jepang.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, stasiun pompa Pluit Timur merupakan salah satu infrastruktur penting untuk drainase kota Jakarta yang diresmikan pada Maret 2014.

Pompa Pluit memiliki area cakupan seluas 34,2 kilometer persegi dan merupakan sistem pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang mampu menampung debit sebesar 34 meter kubik per detik.

Di stasiun tersebut terpasang tiga pompa bantuan Jepang dengan kapasitas masing-masing lima meter kubik per detik, serta pembangunan tanggul laut di depan Stasiun Pompa Pluit sepanjang 145 meter.

Infrastruktur pompa di Pluit itu diharapkan dapat mengendalikan potensi banjir khususnya saat cuaca ekstrem.

Baca Juga: Beri Pesan untuk Pj Gubernur DKI Jakarta, Demokrat: Jangan Banyak Tingkah, Kerja Saja yang Benar!

Berdasarkan perkiraan BMKG, puncak musim hujan berpotensi menyebabkan banjir yang diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2023. (Antara)

Load More