Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 21:09 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (jaket hitam). [Dok. Polda Metro Jaya]

SuaraJakarta.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengingatkan kepada personel Satuan Brimob Polda Metro Jaya agar selalu menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Di samping itu, ia juga mengingatkan agar anggota Polri tidak menampilkan gaya hidup mewah (hedonisme).

Hal tersebut disampaikan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo kepada Perwira Tinggi dan Perwira Menengah Polri di Istana, beberapa waktu lalu.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, kita sebagai anggota Polri dilarang keras untuk menampilkan gaya hidup mewah. Termasuk para anggota Brimob, baik saat sedang berdinas maupun di luar kedinasan," ujar Fadil, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Pangling Lihat Luhut di Acara HUT ke-58 Golkar, Jokowi: Biasanya Pakai Batik, Ini Jas Kuning

Kapolda Metro Jaya juga mengingatkan kepada personel Satuan Brimob Polda Metro Jaya bahwa penggunaan gas air mata harus sesuai prosedur menyesuaikan dengan tingkat ancaman di lapangan.

"Semua Personel Sat Brimob Polda Metro Jaya harus benar-benar memahami dan menganalisa penggunaan gas air mata, harus sesuai dengan SOP (standar operasi prosedur) dan protap yang berlaku, agar akibat dari penembakan gas air mata tersebut tidak berdampak pada sekitarnya," tuturnya.

Fadil juga berharap agar 240 personel Brimob Polda Metro Jaya senantiasa bersikap humanis dalam menjalankan tugas.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir gaya hidup mewah polisi yang belakangan ini dinilai tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi global yang tidak stabil. Jokowi mengingatkan polisi harus memperhatikan betul perihal gaya hidup parlente.

Keterangan itu disampaikan Jokowi saat memanggil sejumlah pejabat tinggi Polri di Istana Negara pada Jumat (14/10/2022) kemarin.

Baca Juga: Ridwan Kamil Hadiri Puncak HUT Golkar, Airlangga ke Jokowi: Ada yang Pakai Batik Nuansa Kuning Juga Nih Pak Presiden

"Situasi seperti ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama, hati-hati dengan ini hati-hati. Sebab itu saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle," kata Jokowi yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).

Sebab, Jokowi menilai gaya parlente Polri itu justru menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Ditambah situasi ekonomi belakangan ini sedang sulit.

"Jangan sampai dengan situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi. hati-hati," imbuhnya.

Jokowi meminta kepada seluruh polisi pemimpin wilayah seperti Kapolda dan Kapolres, harus tahu diri terkait gaya hidup parlente. Polisi diminta Jokowi untuk tidak berlagak gagah karena punya mobil mewah dan motor mahal.

"Sehingga saya ingatkan yang namanya Polres, Kapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus, atau motor gede yang bagus, hati-hati, hati-hati, saya Ingatkan hati-hati," pungkas Jokowi.

Load More