Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 24 Oktober 2022 | 18:11 WIB
Christian Rudolf Tobing, tersangka pembunuhan Icha saat di lift terlihat senyum. [Dok. Istimewa]

"Pelaku membunuh korban dengan mencekik," kata Panji kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Setelah korban tewas, Rudolf membawa mayat Icha menggunakan troli dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan ditumpuk bantal serta tas.

Dalam rekaman CCTV, tingkah Rudolf tampak berbeda dari sebelumnya. Dia kali itu justru terlihat santai dan tersenyum.

Bahkan tak menunjukkan gesture khawatir ketika berpapasan dengan penghuni apartemen lain di lift.

Baca Juga: Rencana Busuk dan Jebakan Podcast Rudolf Tobing Bunuh Icha Gegara Sakit Hati

Makna Senyum

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat Icha dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen. Melainkan bentuk ekspresi kepuasannya usai membunuh korban.

"Dia tersenyum karena misinya telah selesai atau mission accomplish," ungkap Hengki.

Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)

Motif Rudolf membunuh Icha karena hal sepele, yakni sakit hati. Perasaan sakit itu timbul karena Icha dan temannya S bertemu serta berfoto bersama dengan H, sosok yang dibencinya.

Menurut Hengki, S dan H juga hendak dibunuh oleh Rudolf. Target utamanya sebenarnya ialah H teman lamanya yang ia benci.

Baca Juga: Skenario Licik Eks Pendeta usai Bunuh Teman Wanita di Apartemen Green Pramuka, Rudolf Sebut Icha Tewas Akibat Asma

Rudolf sebenarnya juga telah berupaya menjebak H lewat adiknya. Namun gagal. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk membunuh Icha karena lebih mudah dihubungi.

Load More