Rizki Nurmansyah
Senin, 24 Oktober 2022 | 18:11 WIB
Christian Rudolf Tobing, tersangka pembunuhan Icha saat di lift terlihat senyum. [Dok. Istimewa]

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat Icha dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen. Melainkan bentuk ekspresi kepuasannya usai membunuh korban.

"Dia tersenyum karena misinya telah selesai atau mission accomplish," ungkap Hengki.

Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)

Motif Rudolf membunuh Icha karena hal sepele, yakni sakit hati. Perasaan sakit itu timbul karena Icha dan temannya S bertemu serta berfoto bersama dengan H, sosok yang dibencinya.

Menurut Hengki, S dan H juga hendak dibunuh oleh Rudolf. Target utamanya sebenarnya ialah H teman lamanya yang ia benci.

Rudolf sebenarnya juga telah berupaya menjebak H lewat adiknya. Namun gagal. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk membunuh Icha karena lebih mudah dihubungi.

"Yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif sakit hati," pungkas Hengki.

Rudolf Tobing ditangkap polisi saat hendak menjual laptop korban ke toko pegadaian di Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Selasa (18/10/2022).

Load More