Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 30 Oktober 2022 | 06:05 WIB
Pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Komjen (Purn) Syafrudin Kambo. [Dok. PITI]

SuaraJakarta.id - Pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Komjen (Purn) Syafrudin Kambo mengingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan diksi seperti 'asing', 'aseng', 'kadrun', dan 'cebong' jika istilah itu untuk memunculkan polarisasi di masyarakat.

"Mari kita hindari sekat-sekat sebab semua punya kontribusi dalam perjalanan sejarah Indonesia," kata Syafrudin dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).

Karena itu, kata dia, tidak ada lagi saling klaim yang memunculkan polarisasi, dan tidak boleh ada lagi istilah asing, aseng, cebong, dan kadrun

Syafrudin mengemukakan hal itu saat memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus PITI periode 2022—2027 di Gedung DMI, Jakarta, Sabtu (29/10).

Baca Juga: Benarkah Generasi Z Disebut-sebut Bisa Redam Polarisasi Pemilu 2024?

Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) itu mengaku bangga dengan PITI yang telah berkiprah, bahkan sebelum Republik Indonesia lahir.

Untuk itu, Syafruddin mengajak bangsa Indonesia bersyukur karena di negara yang beragam suku dan agamanya, tetapi tetap satu negaranya, yaitu Indonesia.

Mantan Wakapolri ini lantas mengajak semua pihak untuk melihat Indonesia sebagai sebuah perahu besar.

"Indonesia ibarat kapal besar dan semua berhak ikut di dalamnya. Apalagi, kita sedang menuju Indonesia Emas tahun 2045," ucapnya.

Ia menyebutkan pelantikan pengurus PITI ini bertepatan momentumnya dengan Hari Sumpah Pemuda dan momentum Maulid Nabi Muhammad saw.

Baca Juga: Beda dari Milenial, The Power of Gen Z Dinilai Bisa Redam Polarisasi Pemilu 2024

"Insyaallah, dengan pelantikan PITI bertepatan dengan dua momentum itu, PITI dapat berkahnya," ucap Syafrudin.

Load More