Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 07 November 2022 | 15:43 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/11/2022). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stok pangan dan stabilitas harga.

Selain Zulhas dan Heru, hadir juga Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Porli, Perum BULOG, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, serta Pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Heru mengatakan, Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat akan memastikan implementasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) berjalan lancar dan makin dimasifkan.

Sehingga terjamin ketersedian beras dengan kualitas yang baik, serta stabilitas harga beras tetap terjaga dan terjangkau oleh masyarakat Jakarta.

Baca Juga: Sesumbar Zulhas KIB Tak Mau Tergesa-gesa Soal Capres: Ada Yang Belum Cukup Tiket Tapi Sudah Deklarasi

"Kami bersama Pak Menteri mengecek kepastian tersedianya beras medium untuk program KPSH. Sehingga Food Station (BUMD Cluster Pangan DKI Jakarta), (lalu) Pak Arief sebagai Kepala Badan Pangan memastikan bahwa itu sudah tersedia. Sehingga kita tahu di sini semuanya tersedia beras medium KPSH," ujar Heru di lokasi.

Mendag Zulhas juga menegaskan melalui program KPSH, atau dulu disebut Operasi Pasar di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Jakarta, pihaknya akan mengupayakan antisipasi lonjakan harga beras di konsumen.

Program KPSH merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada BULOG, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.

"Kita bisa saksikan sesuai fakta di sini, beras aman, banyak. Di situ semua melayani yang beras medium, dengan harga Rp 8.900. Kalau beras premium bervariasi. Tapi yang medium Bulog itu semua Rp 8.900," tuturnya.

"Jadi harga-harga pangan semua terkendali, tidak ada kenaikan (yang berarti) kecuali satu, yaitu kedelai. Memang kedelai ini yang ada sekarang itu dikirim bulan Juli/Agustus itu harga tinggi memang," katanya menambahkan.

Baca Juga: Dorong Stabilisasi Kebutuhan Bahan Pokok, Gerbong Pecinta Sandiuno Sumbar Gelar Sembako Murah

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan program KPSH ini dilakukan sepanjang tahun oleh pemerintah/Bulog guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di konsumen dan terbukti efektif. Ia pun mengatakan bahwa Jakarta akan mendapatkan pasokan pangan yang berlimpah dan dipastikan harganya stabil dan terjangkau.

"Pertama kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan. Sudah konfirm, stok dari Makasar kita geser sekitar 6.000 ton, dari NTB 9.845 ton, kemudian dari Bulog sekitar 14.000 ton. Jadi Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi," jelasnya.

"Kemudian stok BULOG memang kita punya PR sedikit, memang kita mau top up. Jadi stok Bulog harus di top up sampai ke 1,2 juta ton," tambahnya memungkasi.

Load More