SuaraJakarta.id - Muhammadiyah meminta pihak yang berkompeten, seperti kepolisian dan dokter forensik, secepatnya mengusut kasus satu keluarga yang meninggal dunia di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat.
"Muhammadiyah meminta kepada pihak yang berkompeten itu agar dapat mengungkap masalah ini secepatnya dan dengan sejujur-jujurnya," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, baru-baru ini.
Dengan demikian, seluruh pihak dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dan melakukan langkah-langkah yang tepat ke depannya agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
Keempat jenazah yang masih satu keluarga itu ditemukan pada Kamis (10/11/2022), malam.
Baca Juga: Kejanggalan Kematian Satu Keluarga di Kalideres: Mobil Menghilang hingga Barang Sudah Dikemas Rapi
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce menyebut satu keluarga itu tidak mengonsumsi makanan dalam waktu yang cukup lama.
Hal tersebut dikatakan Pasma setelah menerima laporan hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata dia.
Selain itu, polisi tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di sekujur tubuh korban. Ia juga menyampaikan bahwa satu keluarga itu diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu.
Meskipun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda. Hingga saat ini, pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.
Baca Juga: Kelaparan yang Diduga Sebabkan Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Diperdebatkan
"RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujar Pasma.
Menurut Anwar, jika benar kematian satu keluarga itu disebabkan oleh mereka yang tidak mengonsumsi makanan dalam waktu cukup lama, hal tersebut mencoreng wajah atau mempermalukan seluruh masyarakat Indonesia.
"Peristiwa ini tidak hanya mencoreng muka pemerintah yang secara konstitusional memang bertugas dan diamanatkan untuk melindungi serta menyejahterakan rakyat, tapi juga mencoreng muka kita bersama," ujar dia.
Peristiwa itu, kata Anwar, menandakan bahwa masyarakat belum memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
Berita Terkait
-
MUI Sentil Keras Isa Zega yang Umrah Pakai Hijab: Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status dalam Islam!
-
Target 100 Kerja Menteri Abdul Mu'ti, Kenaikan Gaji Guru Prioritas Utama?
-
Profil dan Pendidikan Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Kabinet Prabowo
-
Jadi Menteri Pendidikan, Abdul Mu'ti Diminta Ganti 'Merdeka Belajar' era Nadiem Makarim
-
DPR Bentuk Pansus Haji, MUI: Anggota Timwas DPR Kurang Literasi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati
-
Mas Dhito Minta Tim Relawan Paslon 02 Segera Lakukan Pembersihan APK
-
Pasca Serah Terima Jabatan dari Pjs Bupati, Mas Dhito Aktif Kembali Menjabat Bupati Kediri