SuaraJakarta.id - Penyebab kematian satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi teka-teki. Salah satu dugaannya keluarga tersebut menganut paham apokaliptik.
Apa itu paham apokaliptik?
Dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prawitra Thalib menjelaskan, apokaliptik adalah sebuah paham yang percaya bahwa dunia sudah banyak kejahatan dan maksiat dan akan diganti dengan dunia baru.
"Para pengikut paham ini ingin meninggalkan dunia sebelum adanya penghakiman atau munculnya kiamat," kata Prawitra, Rabu (23/11/2022) dikutip dari Antara.
Para penganut paham ini berspekulasi bahwa mereka lebih baik mengakhiri hidup dengan lebih terhormat sebelum terjadinya kiamat.
Keterbatasan diri dan putus asa terhadap sistem kehidupan yang ada, merupakan salah satu penafsiran pesimisme dari para pengikut paham ini.
"Apokaliptik tumbuh subur dalam lingkup masyarakat yang putus asa pada suatu sistem dan menganggap ini adalah hukuman Tuhan sehingga mereka lebih baik menghadap Tuhan sebelum Tuhan memanggil mereka," tutur Prawitra.
Prawitra menambahkan, banyak sekali penyebab kematian yang ditempuh para pengikut apokaliptik, tidak hanya dengan melaparkan diri.
Pada banyak kejadian, pengikut paham ini menggunakan media berupa racun yang dicampurkan pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Paham apokaliptik ada di berbagai negara, baik dari golongan berpendidikan maupun tidak. Intinya, mereka berdedikasi untuk melakukan tindakan mengakhiri hidup.
Dia juga menyebut bahwa pemahaman ini muncul akibat kesalahpahaman ajaran spiritual yang berakibat fatal pada keyakinan proses kematian.
Menurutnya, seseorang perlu waspada jika ada pemahaman yang mengajarkan mengakhiri hidup sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Menurut Prawitra, lazimnya dalam kebanyakan pengikut sekte proses kematian tidak dilakukan secara sembarangan.
Dalam kasus Kalideres ini, pihak kepolisian juga perlu melihat adanya hubungan keluarga dengan jaringan komunitas pengikut sekte lainnya, atau keluarga tersebut yang memulai menciptakan sekte baru. Sehingga dapat ditemukan dengan jelas penyebab kematian yang diduga kuat pengikut apokaliptik.
"Dengan adanya bukti baru, bahwa ditemukannya berbagai buku bacaan berbagai agama bisa menjadi fase dimana mereka sedang mencari tahu dengan berikhtiar lewat membaca buku tersebut dan mereka tidak menemukan agama yang sempurna. Keputusasaan tersebut bisa mempengaruhi kuat mereka untuk menganut apokaliptik," tutur Prawitra.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Balita Tewas Disiksa Rentenir Gegara Jadi Jaminan Utang Ibunya, Benarkah?
-
Susi Pudjiastuti 'Banjir Air Mata' Atas Kematian Dea: Korban Tewas usai Laporan Dicueki Polisi!
-
Kronologi Wanita di Purwakarta Ditemukan Tewas: Pernah Lapor Dapat Teror, Tak Ada Tindak Lanjut
-
4 Wartawan Tewas Diserang Artileri Israel
-
Benarkah Pelatih Lumba-Lumba Jessica Radcliffe Tewas Dimakan Paus? Cek Faktanya
Terpopuler
- Danantara Tunjuk Ketua Ormas jadi Komisaris PT KAI
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan RAM Besar dan Chipset Dewa Agustus 2025
-
Wonogiri Heboh Kasus Pembunuhan Lagi, Kini Wanita Paruh Baya Diduga Dihabisi Anak Kandung
-
Prediksi Manchester United vs Arsenal: Duel Dua Mesin Gol, Sesko atau Gyokeres yang Lebih Tajam?
-
Fix! Gaji PNS Dipastikan Tak Naik di 2026
-
Jay Idzes ke Sassuolo, Pelatih Venezia: Kami Kehilangan Sosok Panutan
Terkini
-
Cari Kredit Mobil Paling Murah Agustus 2025? Ini Simulasinya, Cicilan Mulai Rp 3 Jutaan!
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini Tersedia, Link Aktif Masih Bisa Diklaim
-
PBB DKI Jakarta Naik 5-10 Persen
-
Mobil Rubicon dan Pajero Disita KPK Saat OTT di Jakarta
-
Apa Penyebab Kebakaran KM Dorolonda? Polisi Periksa 5 Saksi