Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 23 November 2022 | 18:44 WIB
Warga Kampung Rawa Cina, Kecamatan Nagrak, Cianjur, mendirikan tenda pengungsian di lahan kuburan pasca gempa, Rabu (23/11/2022). [ANTARA]

SuaraJakarta.id - Ratusan warga Kampung Rawa Cina, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendirikan tenda pengungsian di sekitaran kuburan setempat. Hal ini setelah rumah mereka luluh lantak akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022).

Ada sekitar enam tenda ukuran sedang hingga besar. Tenda itu didirikan warga secara mandiri karena tidak memiliki tempat yang memadai.

Lokasi tersebut berada di Jalan Kampung Rawacina Kaler. Sepanjang jalan rumah warga banyak yang ambruk.

"Sudah enggak ada tempat lagi, ini satu-satunya tempat yang bisa digunakan mengungsi," kata Omay (54) Ketua RT 02 RW 16 Kampung Rawa Cina, Kecamatan Nagrak, ditemui di lokasi, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: Keluh Korban Gempa Cianjur: Bantuan Pemerintah Belum Masuk, Cuma Mie Instan dari Donatur

Warga penyintas gempa memanfaatkan lahan kosong di tanah kuburan itu untuk mendirikan tenda pengungsian seadanya, beralaskan terpal membentang di atas tanah kuburan.

Di samping tenda-tenda pengungsian itu terdapat kuburan-kuburan yang bernisan, hingga kuburan baru yang masih basah tanahnya.

Menurut Omay, warga korban gempa yang meninggal dunia juga dimakamkan di lokasi tersebut.

Warga melintas didekat reruntuhan bangunan akibat gempa di Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc].

"Ada 11 kuburan baru, semuanya korban gempa yang meninggal," ujarnya.

Omay menyebutkan, ada sekitar 200 jiwa warganya dan warga dari RT 03 yang mengungsi di tanah kuburan tersebut.

Baca Juga: Telepon Jokowi, Presiden UEA Sampaikan Belasungkawa dan Simpati Atas Bencana Gempa Cianjur

Menurut dia, posko pengungsian yang didirikan baik oleh Polri, relawan hingga Kementerian Sosial terlalu jauh untuk dicapai. Warga juga masih khawatir dengan harta bendanya yang berada di rumah.

"Susah kalau di posko itu, enggak ada kamar mandinya juga," kata Omay.

Omay mengatakan ia dan warganya sudah berada di tenda pengungsian selama tiga hari sejak gempa bumi, Senin lalu.

Korban gempa Cianjur. (Dok: istimewa)

Kondisi di tenda minim dengan penerangan, karena aliran listrik di wilayah tersebut belum menyala.

Untuk membantu warga di Kampung Rawa Cina, Polri menurunkan anggota Brimob dari Resimen II Pelopor Kedung Halang Bogor untuk mendirikan tenda pleton.

Sebanyak 30 personel Brimob Resimen II Pelopor mengirimkan dua unit tenda pleton yang mampu menampung 30 orang dalam satu tenda.

"Ada dua tenda pleton yang kami pasang di lokasi untuk warga bisa lebih nyaman mengungsi. Karena ini hari hujan, warga masih banyak yang bertahan di pinggiran jalan dekat rumahnya," kata Komandan Pleton SAR (Danton) Resimen II Pasukan Pelopor Korp Brimob Ipda Sutrisno.

Load More