SuaraJakarta.id - Warga Kota Bambu Selatan sepertinya sudah masa bodo terhadap peredaran narkoba yang ada di kampung boncos, Jakarta Barat. Mereka seakaan telah terbiasa dengan penggerebekan petugas kepolisian.
Polisi yang membawa anjing pelacak dari Unit Satwa K9 malah menjadi tontotan bagi bocah-bocah setempat.
Salah satu warga, Neta mengatakan banyak warga yang ia ketahui memakai narkoba jenis sabu di sekitar rumahnya. Namun ia cuek, asal tidak menggangu keluarganya.
“Makai (sabu) mah di sembarangan tempat saja, kadang di pojokan sana,” kata Neta sembari menunjuk salah satu sudut yang ada di tanah lapang mili PT Djarum itu, saat ditemui, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga: Viral! Seorang Remaja Menjadi Korban Pengeroyokan Sejumlah Orang Tak Dikenal
Neta sendiri memiliki dua anak yang masih kecil, meski demikian ia tidak takut pengguna narkoba mempengaruhi tingkah anaknya. Lantaran para pemadat ini mulai banyak beredar malam hari.
“Biasanya malam (pada make narkoba),” ungkap Neta.
Neta sendiri tidak bisa berbuat banyak lantaran takut jika melaporkan kejadian ini pada polisi. Yang terpenting baginya para pengguna atau pengedar tidak menggangu keluarga kecilnya.
“Saya mah bodo amat. Asal mereka gak ganggu saya,” tuturnya.
Penyataan yang sama terlontar dari mulut Iwan (65). Ia merupakan penduduk asli Kota Bambu Selatan, meski demikian ia tidak berani melaporkan jika ada transaksi narkoba di kampungnya.
Baca Juga: Heboh Pria Dikatai Rasis di Kantor Polisi, Apakah Bikin Laporan Kena Biaya?
“Waduuh, bisa repot kita nanti,” katanya.
Ia sebisa mungkin menghindar untuk tidak mengetahui ada transaksi narkoba. Iwan seakan tutup mata, dan tidak ingin tahu terkait hal-hal seperti itu.
“Saya mending menghindar saja,” katanya.
Menurutnya, sudah berbagai cara dilakukan agar peredaran narkoba bisa diberantas. Mulai dari diskusi dari RT hingga penggerebekan, namun peredaran masih tetap saja marak.
“Kemarin kan sempet tuh Polres pada ngobrol di sini, tapi tetep saja banyak,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Tak Hanya Kampung Boncos yang Marak Peredaran Narkoba, Rano Karno: Banten Juga Dulu Wilayah Merah
-
Paling Parah Peradilan, Mahfud MD Blak-blakan Hukum di Indonesia Bisa Dibeli
-
Modus Baru Penyelundupan Narkoba ke Kota Pelajar, Ganja Diubah Jadi Selai Roti
-
Gila Manga! Pria Laporkan Ibu ke Polisi Gara-gara Koleksi "Attack on Titan" Dibuang
-
Terlalu Baper? Tetangga Laporkan Wanita Ini ke Polisi Hanya Karena Disemprot Pistol Air
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting