Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Senin, 26 Desember 2022 | 14:00 WIB
Teknologi Screen House atau Smart Green House (SGH) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian. (Dok: Kementan)

SGH terdiri dari bangunan yang berlabel green house yang dilengkapi sistem terdigitalisasi. Petani memanfaatkan SGH untuk menanam sayur organik. Sebab, SGH sangat mendukung budidaya tanaman ramah lingkungan. Pupuk yang digunakan juga merupakan pupuk kandang tanpa tanpa pestisida maupun bahan kimia lain.

“SGH ini mendukung kebutuhan untuk menanam sayur organik kelas premium, romaine, lettuce, pokcoy, dan lainnya. Buah tidak ditanam di sini,” ucap Suroso, Direktur Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS), Trawas Mojokerto.

Tentunya, petani berharap kehadiran SGH dapat membantu meningkatkan pendapatan karena bercocok tanam menjadi lebih efisien tanpa bergantung pada cuaca.

“Diharapkan melalui SGH ini penghasilan dapat bertambah. Petani terbantu dengan SGH karena menghadapi masalah perubahan iklim petani dapat tetap menjaga kapasitas produksi, kualitas produksi, dan kontinuitas produksi,” tutur Suroso.

Baca Juga: Indonesia Perlu Lakukan Reformasi Total dan Strategi Baru Atasi Masalah Beras dan Pupuk

Ke depan, SGH diproyeksikan dapat dipadukan atau bahkan menjadi kawasan eduwisata bagi pelajar maupun masyarakat umum, untuk mendapatkan edukasi seputar pertanian.

Load More