Scroll untuk membaca artikel
Rully Fauzi
Senin, 05 Mei 2025 | 23:45 WIB
Menaker Yassierli. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

SuaraJakarta.id - Danone Indonesia dianugerahi tiga penghargaan Platinum dan satu penghargaan Emas dalam WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025.

Apresiasi ini merupakan pengakuan atas komitmen luar biasa Danone Indonesia dalam menerapkan dan mempertahankan budaya keselamatan yang kuat dalam keseluruhan operasional perusahaan.

Penghargaan yang diadakan di Hotel Bidakara Jakarta belum lama ini turut dihadiri secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.

Penghargaan WISCA 2025 diikuti oleh lebih dari 114 perusahaan dari seluruh Indonesia, dari berbagai bidang industri, di mana hanya 30 perusahaan yang meraih penghargaan ini dari kategori perunggu sampai platinum.

Baca Juga: Aliansi MACAN Minta Pemda Tegas Atasi Kasus BPJS Ketenagakerjaan Karyawan CV Top Ten Tobacco

Empat diantaranya berhasil didapat oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (Platinum), PT. Sugizindo (Platinum), PT. Nutricia Indonesia Sejahtera (Platinum), serta PT. Tirta Investama Mekarsari (Emas) yang merupakan bagian dari Danone Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Yassierli selaku Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia turut memberikan apresiasinya atas kegiatan WISCA 2025.

"Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi dan itu belum mencakup sektor informal. Hal ini menjadi alarm bagi kita semua terutama di Kementerian Ketenagakerjaan," tutur Yassierli.

"Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya memberikan yang terbaik, tetapi kenyataannya masih ada ribuan perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan Budaya K3,” sambung lelaki 49 tahun Guru Besar di Institut Teknologi Bandung tersebut.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk mari bersama lihat, apa yang telah kita bangun melalui penyelenggaraan WISCA setiap tahunnya, sebagai sebuah fondasi besar bagi pembangunan Budaya K3 di Indonesia."

"Upaya ini menjadi salah satu cara kita menyongsong Indonesia Emas 2045, di mana kita tidak bisa lagi menggunakan budaya kerja yang lama, yang belum memperhatikan Budaya K3, ketika kita ingin menjadi negara maju."

Load More