Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 05 Januari 2023 | 16:07 WIB
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi ungkap perkembangan kasus satu keluarga tewas di Kalideres. (suara.com/m yasir)

SuaraJakarta.id - Polisi lakukan pemeriksaan sero biomolekuler untuk mengidentifikasi mayat wanita korban mutilasi di sebuah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Jenazah korban ditemukan disimpan dalam kontainer plastik.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, proses identifikasi korban mempunyai tingkat kesulitan tinggi karena korban diperkirakan telah meninggal cukup lama.

"Jenazah ini diperkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," ujarnya, Kamis (5/1/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan penyidikan terhadap kasus tersebut tidak boleh bergantung hanya kepada pengakuan tersangka.

Baca Juga: Segera Diadili Kasus Tilap Barbuk Sabu, Irjen Teddy Minahasa Cs Diserahkan ke Jaksa Pekan Depan

Karena itu, proses penyelidikan harus dilakukan secara ilmiah (scientific crime investigation), sehingga tidak ada keraguan dalam pengungkapan kasus tersebut.

Hengki juga mengatakan saat ini penyidik masih bekerja mengumpulkan alat bukti dan informasi terkait.

Setelah semuanya lengkap, pihak kepolisian akan mempublikasikan penyelesaian kasus tersebut kepada publik.

"Kalau identitas mayat sudah firm (pasti) maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," ujarnya.

Sebelumnya, penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.

Baca Juga: Identitas Cewek yang Dimutilasi Ecky Pakai Gergaji Listrik Masih Misterius, Kesulitannya Diungkap Polisi

Seseorang yang dilaporkan hilang adalah pria berinisial MEL.

Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan ada di salah satu indekos, Tambun, Bekasi.

Polisi kemudian mendatangi indekos MEL pada Kamis (29/12) sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.

"Pada saat kita cari di lokasi itu, kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata di dalam kita menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik, ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," kata Hengki.

Atas temuan tersebut, polisi kemudian memanggil tim forensik dan INAFIS untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.

Saat petugas sedang mengevakuasi jenazah korban mutilasi itu, ada sebuah mobil yang masuk ke halaman indekos, namun kemudian langsung kabur.

Petugas yang curiga kemudian langsung mengejar mobil tersebut dan ternyata di dalam mobil tersebut ada MEL dan beberapa orang lainnya.

Petugas selanjutnya mengamankan MEL dan seluruh penumpang mobil tersebut untuk dilakukan pemeriksaan.

Load More