Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 03 April 2023 | 22:38 WIB
Ayah David, Jonathan Latumahina memberi keterangan kepada wartawan seputar kondisi putranya, ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023). [Tiara Rosana/Suara.com]

SuaraJakarta.id - Jonathan Latumahina, ayah David Ozora (17), menyebut butuh waktu yang tidak sebentar untuk kesembuhan sang anak. Setidaknya butuh waktu setahun untuk sampai sembuh.

Karena itu, kata Jonathan, David belum bisa sekolah dalam batas waktu yang belum ditentukan. Mengingat kondisinya masih menjalani terapi secara ketat.

"Terkait penilaian, dokter menyampaikan butuh enam bulan sampai setahun untuk waktu penyembuhan anak kami," ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023).

Jonathan mengungkapkan kondisi David saat pertama kali masuk RS Medika Permata Hijau usai dianiaya tersangka Mario Dandy Satriyo pada Februari 2023.

Baca Juga: Perjalanan Lengkap Kasus Rafael Alun Trisambodo: Kini Susul Anak Pakai Baju Oranye

"Seperti orang meninggal tapi masih bernapas, karena ketika disenter matanya tidak ada respons sama sekali," ungkapnya.

Jonathan menerangkan skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran (glasgow coma scale/GCS) yakni skala 15 untuk orang normal. Sedangkan David masuk pada skala tiga.

"Skala ini parameternya ada tiga yakni penglihatan, respon pendengaran, dan respon gerak. Nah David terhitung tiga artinya masing-masing satu," terangnya.

David Ozora bersama kedua orangtuanya. [Twitter @seeksixsuck]

Kemudian mengenai perawatan, tim dokter RS Mayapada melakukan banyak tindakan seperti operasi trakeostomi hingga membuat lubang di tenggorokan lantaran diffuse axonal injury tahap kedua bisa pulih ketika oksigen bisa sampai ke otak.

Hingga hari ke-43, David sudah mengalami banyak terapi dan kesehatannya mengalami kemajuan dalam kuantitatif. Dalam artian seperti bisa makan minum hingga membuang kotoran.

Baca Juga: Rafael Alun Ditahan KPK, Ayah David: Itu Keluarga Atau Tim Belanda, Kok Jersinya Orens

Jonathan berharap sang putra bisa lebih responsif. Seperti bisa senyum hingga menangis agar kesadaran kualitatifnya juga pulih.

"Kondisi David saat ini terbagi menjadi dua terapi yakni kesadaran kualitatif kognitif terkait otak bekerja dan kesadaran kuantitatif motorik untuk menangani saraf," imbuhnya.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga David Ozora, Mellisa Anggraini berharap tersangka Mario Dandy dan Shane Lukas bisa segera muncul dalam proses persidangan untuk membuktikan seperti apa penganiayaan yang dialami korban.

"Kalau kita melihat orang tua Mario Dandy menangis pada waktu memberikan keterangan kepada media, kami tidak melihat itu sebanding dengan apa yang dialami dengan anak korban," ujar Mellisa.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadwalkan Selasa (4/4) agenda pemeriksaan anak AG masih berlanjut beserta sepuluh saksi dan empat ahli yakni dua dokter, satu ahli pidana, dan satu digital forensik.

Selain itu, besok pelaku lain juga diagendakan yaitu tersangka Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara langsung.

Load More