Rizki Nurmansyah
Rabu, 12 April 2023 | 17:17 WIB
Anggota Polri dan TNI mengikuti Apel Operasi Ketupat di Silang Monas, Jakarta, Selasa (28/5). [Suara.com/Arief Hermawan P]

SuaraJakarta.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya menurunkan 148.884 personel Polri untuk melaksanakan Operasi Ketupat 2023 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kapolri di Ruang Rapat Komisi III DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

"Ini juga menjadi perhatian khusus kami sehingga kami melibatkan 148.884 personel yang akan kami turunkan untuk laksanakan operasi ini," kata Listyo Sigit.

Sigit menyebut Polri akan menggelar Operasi Ketupat selama 14 hari, mulai 18 April hingga 1 Mei.

Selama 7 hari sebelumnya, pihaknya akan melaksanakan Operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkaan (KRYD) mulai 10 hingga 17 April.

Kemudian Operasi KRYD selanjutnya juga selama sepekan, mulai dari 2 Mei hingga 9 Mei.

"Apabila kami tidak melaksanakan secara optimal, potensi kemacetan yang luar biasa tentu akan terjadi," ujarnya.

Kapolri juga mengatakan bahwa pihaknya akan menurunkan seluruh personelnya. Termasuk pati-pati bintang tiga untuk disebar di lima wilayah pengendalian yang menjadi atensi.

Ia menyebut wilayah itu meliputi wilayah Polda Banten (Kabareskrim), wilayah Polda Metro Jaya (Kabaharkam), wilayah Polda Jawa Barat (Kabaintelkam), wilayah Polda Jawa Tengah (Kalemdiklat), dan Wilayah Polda Jawa Timur (Dankor Brimob).

Baca Juga: 5 Alasan Orang Memberikan Parcel saat Hari Raya Idul Fitri, Kamu Termasuk?

Selain itu, Sigit menyebut telah membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk mempersiapkan dan melakukan rekayasa lalu lintas.

Mulai dari contraflow hingga one way, serta pengaturan penyeberangan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan.

"Saat ini sudah mulai ditentukan bahwa untuk Ciwandan digunakan untuk kendaraan roda dua dan roda enam," jelasnya.

Kapolri menegaskan pihaknya akan mengevaluasi kegiatan mudik pada tahun 2022 untuk mempelajari dan melakukan perbaikan atas wilayah-wilayah yang menjadi sumber kemacetan.

"Selain itu, juga pada saat menerapkan one way dan contraflow yang tentunya ini kami evaluasi sehingga tidak membuat tempat lain, khususnya wilayah arteri mengalami kendala ataupun hambatan," tuturnya.

Di samping itu, kata dia, penambahan dan pengaturan penundaan perjalanan, serta rekomendasi penambahan rest area atau area parkir sehingga bisa jadi tempat istirahat pemudik.

Load More